Jumat 08 Oktober 2021
PASTI – KEPASTIAN ABADI
Pasti : – Berita Injil – Kepastian – Keyakinan
Bacaan sabda: 1 Tesalonika 1:1-10
1 Tesalonika 1:5 “Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu”.
Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu adalah firman Tuhan dalam pengertian kebenarannya adalah mutlak dan tak boleh dipahami semata-mata berdasarkan pemikiran yang terbatas. Bila oleh keterbatasan penafsiran menemukan kesalahan maka bukanlah firman Tuhan yang salah melainkan pemahaman dan penafsiran manusialah yang salah karena keterbatasannya. Itulah sebabnya mempelajari firman Tuhan adalah bagian dari perenungan seumur hidup. Karena saat mempelajari firman Tuhan maka harus pula membuka hati untuk diselidiki firman Tuhan. Inti dari keseluruhan Alkitab adalah berita Injil. Sebab Injil adalah kabar baik yang harus diberitakan kepada manusia. Injil itu adalah kabar baik yang pasti berdasarkan bukti yang dinyatakan Allah sehingga semua yang menerimanya beroleh kepastian akan keselamatan hidupnya.
Para pemberita Injil yaitu para rasul termasuk rasul Paulus yang menulis suratnya kepada jemaat Tesalonika memberitakan Injil dengan kepastian yang inti kepastiannya didasari pada keyakinan akan kebenaran firman Tuhan. Hal itu memotivasi para rasul memberitakan Injil kepada semua orang karena tahu pasti bahwa semua orang membutuhkan Injil agar beroleh kepastian keselamatan. Kepastian akan kebebasan memberitakan Injil diperkuat oleh kuasa Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:5-8). Kuasa Roh Kudus yang menyertai pemberitaan Injil membuat penerima Injil itu insaf akan dosa dan memutuskan untuk bertobat. Dalam pemberitaan Injil harus berpegang pada keyakinan yang kokoh. Pemberita Injil tidak mempunyai wibawa dan kuasa sebagai pemberita dari dirinya sendiri, karena kuasa yang membuat kepastian Injil itu datang dari Roh Kudus. Para pemberita Injil sesungguhnya harus menyadari bahwa yang diyakini penerima Injil itu adalah firman Tuhan. Jadi siapapun yang memberitakan Injil harus memastikan bahwa yang diberitakan adalah firman Tuhan bukan pendapat pribadinya. Hal yang tak boleh disepelekan pemberita Injil agar beritanya diyakini sebagai kepastian, haruslah hidup mempraktekkan pemberitaannya dalam hidup sehari-hari.
Ada 2 hal yang harus ada dalam hidup pemberita Injil yaitu:
- Meyakini secara pasti tanpa sedikit keraguan bahwa Injil itu adalah kebenaran dan kuasa yang menyelamatkan dan sudah mengalami dan memperoleh bagian dalam keselamatan itu.
- Yakin secara pasti bahwa Allah sendirilah yang mengutus dan memberi kepercayaan kepadanya untuk memberitakan Injil. Sehingga semua yang menerima pemberitaan Injil diterima dalam kerajaan Allah, karena telah beroleh kepastian keselamatan dan hidup kekal. (MT)
Ada banyak yang bernilai kepastian, tetapi kepastian abadi hanyalah Allah dan firman-Nya.