Senin 04 Oktober 2021
OTORITAS – ROH KUDUS
Otoritas : Roh Kudus – Rasuli – Pemberita Injil
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 2:1-47
Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Yesus Kristus telah mempersiapkan murid-murid-Nya sebagai pemegang tongkat estafet pemberita Injil setelah Dia naik ke surga. Yesus mempersiapkan mereka dengan memberikan pengajaran yang benar dan kuat tentang firman Allah yang hidup. Yesus Kristus memberi pengajaran-Nya disertai dengan keteladanan yang sempurna menjadikan pengajaran-Nya mengakar dengan kuat dalam hati murid-murid-Nya. Tetapi Yesus mengetahui bahwa apa yang sudah dimiliki murid-murid-Nya melalui pengajaran dan keteladanan-Nya belum cukup bila tak mempunyai otoritas dalam memberitakan Injil sehingga Yesus memerintahkan murid-murid-Nya menunggu untuk dipenuhi Roh Kudus. Roh Kudus lah yang memberi otoritas kepada para murid dalam memberitakan Injil. Jadi dapat disimpulkan bahwa otoritas rasuli dalam pemberitaan Injil adalah otoritas Kristus yang didelegasikan kepada mereka. Berarti para rasul adalah saksi dan utusan Kristus yang diperlengkapi oleh Roh Kudus agar mempunyai otoritas (exousia) untuk mendirikan dan membangun serta mengembangkan gereja-Nya di atas muka bumi ini.
Tuhan Yesus sudah meletakkan dasar kebenaran ini saat Dia mengatakan kamu akan menerima kuasa atau exousia bila Roh Kudus turun ke atas kamu. Bila kita mencoba menyimak segala tindakan para rasul dalam membangun gereja, semakin jelas bahwa otoritas yang ada dalam setiap perkataan dan tindakan mereka bukanlah berasal dari diri mereka sendiri. Semua otoritas yang ada dalam setiap pemberitaan dan tindakan tetapi juga dalam hal menentukan personil dalam pelayanan gerejawi dan memberi disiplin kepada para pelanggar moral dalam gereja Tuhan. Otoritas memilih penatua dan diaken bukanlah keputusan yang mereka lakukan tanpa tuntutan Roh Kudus. Bila para rasul dan juga pelayanan Tuhan sepanjang zaman berada dalam tuntunan Roh Kudus pastilah pelayanan dam pemberitaannya sebagai kebenaran Kristus baik bentuk maupun isinya. Dalam pimpinan dan otoritas Kristus semua pemberitaan dan norma kebenaran dan standar moral dalam bersikap.
Rasul Paulus adalah salah seorang rasul yang terus bersama murid-murid Yesus yang menerima otoritas rasuli sehingga keputusan mereka dapat diterima sebagai firman atau perintah Tuhan. Setelah mereka penerima karunia rasuli menunjukkan otoritas dalam pelayanan tetapi mereka haruslah berpijak kepada pengajaran rasul. Bila mereka mencoba menyatakan pendapatnya sebagai firman Tuhan adalah suatu penyimpangan. Otoritas para pelayan Tuhan sepanjang zaman harus bersumber dari Kristus dan harus jelas kesinambungannya sesuai dengan firman Tuhan. (MT)
Pemberita Injil tak punya otoritas dari dirinya tetapi dari Roh Kudus.