Jumat 24 September 2021
NAZAR – JANJI KEPADA ALLAH
Nazar : – Molok – Molekh – Kepada Allah
Bacaan sabda:Hakim-Hakim 11:29-40
Pengkhotbah 5:3-4 “Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.”
Nazar selalu dihubungkan dengan Allah jadi bernazar adalah berjanji untuk mempersembahkan sesuatu kepada Allah, kata nazar itu diperkirakan berasal dari nama seorang dewa bangsa kafir, sehingga ada kebiasaan mempersembahkan anak kepada Molokh atau dewa yang dipersembahkan bangsa penyembah berhala. Dalam hal ini dipersembahkan dengan cara mengorbankan sebagai korban yang disembelih atau kemungkinan ditaruh disuatu tempat hingga mengalami kematian sebagai persembahan kepada objek yang mereka sembah. Dan cara mempersembahkan manusia seperti ini adalah kekejian bagi Allah tak boleh dilakukan umat Allah.
Dalam Alkitab ada orang-orang yang dipersembahkan kepada Allah biasanya disebut Molekh. Salah satunya adalah Simson seorang nazir karena orangtuanya bernazar mempersembahkannya kepada Allah (Molekh). Ada juga Samuel yang lahir setelah ibunya, Hana bernazar akan mempersembahkannya kepada Allah. Mereka dipersembahkan kepada Allah sebagai Molekh yaitu sebagai persembahan yang merupakan suatu penggenapan atas suatu nazar. Samuel dipersembahkan menjadi seorang yang mengabdikan diri dalam pelayanan dalam rumah Tuhan yang dalam perjalanan hidupnya ke depan menjadi seorang imam yang mengurapi Saul dan Daud menjadi raja Israel atas perintah Allah. Perdebatan pendapat terjadi kepada hakim Israel yang bernazar akan mempersembahkan yang pertama keluar dari rumahnya bila ia menang melawan bani Amon. Ternyata dia menang dan saat dia kembali ke rumah dia disambut putri kesayangannya. Dia pun menepati nazarnya.
Ada yang berpendapat bahwa hakim Yefta mempersembahkan putrinya seperti bangsa kafir mempersembahkan anaknya kepada Molokh. Pendapat ini muncul karena latar belakang Yefta adalah seorang petualang yang berkarakter buruk dan sangat dipengaruhi oleh bangsa penyembah berhala. Tetapi ada 2 alasan kuat bahwa Yefta mempersembahkan putrinya sebagai Molekh:
- Yefta pastilah mengetahui bahwa Allah melarang umat-Nya mengorbankan manusia karena hal itu kekejian bagi Allah. Tetapi Yefta pun tahu bahwa mempersembahkan putrinya menjadi seorang yang mengabdikan hidupnya kepada Allah adalah suatu yang benar.
- Penekanan bahwa putri Yefta “Tidak pernah kenal laki-laki” membuktikan bahwa Yefta mempersembahkan putrinya kepada Allah sebagai persembahan yang hidup.
Bernazar kepada Allah tidak salah tetapi jangan sampai suatu keputusan yang emosional yang tak dipertanggungjawabkan jangan pula timbul dari keinginan untuk memperoleh sesuatu dari Tuhan. Setelah bernazar pastikan dulu bahwa harus dapat menggenapinya dengan penuh sukacita. Sehingga saat ditepati dengan baik akan menikmati indahnya membangun hubungan dengan Allah melalui penggenapan nazar. (MT)
Berjanji kepada Allah itu baik tetapi haruslah ditaati sebab itu jangan pernah berdasarkan emosi haruslah berdasarkan kasih.