Sabtu 18 September 2021
NABI – DALAM GEREJA
Nabi : – Dalam gereja – Karunia – Diuji
Bacaan sabda: Kisah Rasul 11:19-30
1 Korintus 12:28 “Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh”
Pada dasarnya semua orang Kristen adalah nabi dalam pengertian memperkatakan kebenaran firman Tuhan. Tentu bukan nabi sebagai jabatan atau predikat melainkan nabi dalam fungsi. Karena nabi ada yang pratelling dan ada yang pasttelling. Nabi pratelling adalah nabi yang menubuatkan hal-hal yang akan datang dan belum terjadi sedangkan yang pastteling adalah nabi yang memperkatakan hal yang sudah terjadi seperti para pengkhotbah yang memeberitakan firman yang tertulis. Pencurahan Roh Kudus kepada orang peraca juga memberi dampak kepada sebagian untuk memperoleh karunia menjadi nabi tentunya bukan pula nabi dalam pemahaman sama dengan nabi-nabi dalam Perjanjian Lama. Hal ini jelas terjadi di Efesus (Kisah Para Rasul 19:6), dan anak-anak perempuan Filipus (Kisah Rasul 21:9).
Agabus adalah salah seorang nabi yang namanya disebut dengan jelas dalam Kisah Rasul 11:19-30. Dan sebagai seorang yang memperoleh karunia nabi dia menubuatkan yang akan terjadi kepada manusia pada wilayah yang sangat luas. Sebagai seorang penerima karunia nabi dia melihat jauh ke depan dan aktif nemberi bimbingan rohani kepada orang Kristen. Dan salah satu fungsi penerima karunia nabi dalam gereja Tuhan adalah menasehati, membangun dan menghibur (1 Korintus 14:3).
Dalam pertemuan gereja (1 Korintus 14:26) pelayanan nabi dibicarakan dan disimpulkan sebagai suatu penyataan kehendak Allah. Biasanya penyataan bersifat spontan dan dihubungkan dengan pekerjaan Roh Kudus melalui seorang yang diberikan karunia nabi. Dan adanya karunia ini tentu berdampak baik bagi pertumbuhan gereja, tetapi juga tak terhindarkan dari dampak yang buruk. Kalau dalam Perjanjian Lama bermunculan nabi-nabi palsu maka hal yang sama terjadi dalam gereja Tuhan dengan nubuat-nubuat palsu yang sangat berdampak buruk kepada gereja Tuhan. Jadi untuk menyikapi hal yang berdampak buruk ini gereja tak boleh memberi kepercayaan kepada mereka tanpa pertimbangan. Tetap harus menerapkan sikap menguji setiap nubuat:
- Yang perlu dilakukan secara langsung adalah menyelaraskannya dengan pengalaman nabi-nabi yang lain yang hadir tentu yang utama adalah gembala jemaat. Orang percaya yang hadir harus menguji nubuat mereka melalui pemahaman dan pengenalan tentang Allah.
- Adalah apakah perkataan nubuat mereka sesuai dengan pengajaran rasul yang sesungguhnya.
- Adalah mengenal kaakter mereka apakah sesuai dengan firman Tuhan.
Walaupun demikian gereja Tuhan harus tetap merindukan kehadiran orang percaya yang memperoleh karunia nabi dalam membangun gereja. Dan hal ini terjadi bila gereja Tuhan tetap memberi keleluasaan bagi Roh Kudus tetap berkarya dengan hidup dekat kepada Tuhan. (MT)
Nubuat dalam gereja penting tetapi semua nubuat harus diuji.