Senin 06 September 2021
MULIA – SELALU MULIA
Mulia : – Belum dimuliakan – Sedang dimuliakan – Sudah dimuliakan
Bacaan Sabda : Yohanes 12:20-36
Yohanes 7:38-39 “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan”
Yesus selalu layak dimuliakan karena Dia adalah juga pencipta. Jadi kemuliaan-Nya bersifat abadi dan Dia layak dimuliakan sampai selama-lamanya. Dapat dipastikan bahwa selama Yesus datang ke dunia mulai kelahiran-Nya hinggga kenaikan-Nya ke surga ditandai akan fakta penuh kemuliaan Allah. Sebab itu Yesus layak dimuliakan tetapi rasul Yohanes menyatakan bahwa ada saatnya Yesus belum dimuliakan. Hal itu berarti ada juga saatnya Yesus sedang dimuliakan dan telah dimuliakan. Tetapi semua perbuatan-Nya selalu menyatakan kemuliaan Allah. Istilah belum dimuliakan yang dipakai oleh Yohanes berhubungan dengan penyaliban dan kematian-Nya. Jadi Yesus belum dumuliakan berarti Yesus belum disalibkan. Hal itu berarti adalah sejak kelahiran-Nya sampai Dia diadili hingga keputusan yang tidak adil Yesus harus disalibkan. Walaupun Yesus belum dimuliakan ternyata semua yang berhubungan dengan perbuatan Yesus penuh dengan kemuliaan dan banyak orang yang memuliakan-Nya.
Berita kelahiran-Nya penuh dengan kemuliaan Allah, bahkan malaikat di surga memuliakan Allah saat memberikannya kepada para gembala dan para gembala pun memuliakan Allah menyambut kedatangan-Nya. Selama pelayanan-Nya kepada semua orang dari segala lapisan bersamaan dengan mempersiapkan murid-murid-Nya, semua tindakan Yesus sangatlah mulia karena selalu untuk kesejahteraan/kebaikan umat. Jadi sebelum Yesus dimuliakan (disalibkan), Dia mulia dan semua perbuatan dan karya-Nya selalu menyatakan kemuliaan Allah.
Selanjutnya ada saat Yesus sedang dimuliakan yaitu saat Yesus ditinggikan di kayu salib atau disalibkan. Semua yang menyalibkan-Nya melakukan tindakan-tindakan penghinaan, baik melalui kata-kata juga melalui pemukulan hingga peludahan. Tetapi apapun yang dilakukan para pemimpin agama dan pemuka masyarakat kepada-Nya tak sedikit pun mengurangi kemulian-Nya, melainkan justru membuktikan kemulian-Nya. Di kayu salib Yesus sedang dimuliakan karena merupakan klimaks pengorbanan dan karya Agung-Nya untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan akibat dosa. Dari atas kayu salib itulah Yesus mengucapkan kalimat-kalimat yang membuktikan kemuliaan-Nya.
Kemudian adalah saat Yesus telah dimuliakan yaitu saat Yesus bangkit dari kematian dan mengutus para murid-Nya dan Dia naik ke surga. Kenaikan-Nya ke surga adalah menghilangkan jarak dari umat-Nya karena akan selalu menyertai orang percaya kepada-Nya. Jadi Yesus penuh dengan kemuliaan dan selalu bertindak memuliakan atau memenangkan manusia dari hukuman dosa. Jadi jelas tetap kita harus berjuang hidup untuk kemuliaan-Nya. (MT)
Semua tindakan Yesus mulia ada-Nya, dan saat Dia diperlakukan tidak adil, Dia menyatakan kemuliaan-Nya.