Jumat 03 September 2021
MULIA – KAVOD (KEAKRABAN)
Mulia : – Kavod – keakraban – Kehormatan
Bacaan sabda : Keluaran 16:1-36
Keluaran 16:7, 10 ”Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?” Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun — maka tampaklah kemuliaan TUHAN dalam awan.
Kemuliaan adalah terjemahan dari bahasa Ibrani “Kavod” yang mengandung pengertian keakraban. Kemuliaan Tuhan nyata dalam bentuk hubungan yang akrab antara Allah dan umat-Nya. Dalam hal ini menjelaskan bahwa kemuliaan umat Israel sebagai bangsa pilihan Allah bukanlah pada kekayaan dan kekuatan tentaranya melainkan pada Allah. Kemudian bila kita membicarakan kemuliaan Allah berarti berbicara tentang penyataan diri-Nya dan kehadiran-Nya di tengah manusia khususnya umat-Nya. Allah menyatakan diri sebagai pencipta yang Mahatinggi tetapi selalu bersedia hidup akrab dengan semua orang yang mau terus hidup percaya dan semakin mengenal-Nya. Dia sendirilah yang berinisiatif memperkenalkan diri kepada manusia melalui kemuliaan-Nya.
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah, dan melalui bangsa pilihan-Nya Dia memperkenalkan diri kepada manusia. Allah menyatakan kemuliaan-Nya (kavod-Nya) kepada Israel dalam pengertian kemuliaan yang sarat dengan arti keakraban. Setelah Israel keluar dari Mesir mereka harus mengembara 40 tahun sebelum sampai ke negeri Perjanjian. Ada banyak hal yang terjadi selama pengembaraan itu salah satunya adalah lapar yang membuat umat Allah bersungut-sungut. Tetapi persungutan itu ditanggapi Allah dengan menyatakan kemuliaan-Nya. Allah menyatakan kemuliaan-Nya dengan menurunkan “roti dari langit” yang disebut manna. Manna menjadi makanan pokok umat Israel selama pengembaraan jelas bahwa “kavod” atau kemuliaan yang dinyatakan Allah kepada umat-Nya sangat sarat dengan pengertian keakraban. Allah melihat kebutuhan umat-Nya akan makanan selama pengembaraan. Dalam kasus persungutan ini Allah memaklumi umat Israel karena ada alasan mereka untuk bersungut-sungut adalah wujud dari karakter yang buruk. Allah harus bertidak sendiri melatih umat-Nya selama pengembaraan selama 40 tahun. Selama 40 tahun itu Allah membuktikan kemuliaan-Nya melalui keakraban-Nya kepada umat-Nya. Keluaran 13:21 “Tuhan berjalan di depan mereka pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka sehingga mereka dapat berjalan dalam siang dan malam”. Allah menyatakan kemuliaan-Nya melalui kehadiran-Nya menuntun umat-Nya dalam tiang awan dan tiang api. Pada malam hari untuk menerangi dan memberi kehangatan. Kemuliaan-Nya (Kavod) adalah kehadiran-Nya menuntun umat-Nya dengan penuh keakraban. (MT)
Kemuliaan Allah adalah kehadiran-Nya secara akrab dengan umat-Nya.