Selasa 18 Mei 2021
HENTI – HARI PERHENTIAN
Henti : -Hari perhentian – Tempat perhentian – Perhentian sementara
Bacaan Sabda : Mazmur 95:1-11
Matius 11:28-30 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”
Arti perhentian dalam Alkitab haruslah dipahami secara sederhana dan perlu dihindari dari pemahaman teologis yang rumit. Seperti dalam Kejadian 2:2, Tuhan berhenti dari pekerjaan-Nya. Dalam hal ini umat beriman meresponinya dengan menjadikan hari sabat satu hari dari tujuh hari yang ada menjadi hari perhentian. Dan dalam perjalanan sejarah, umat Kristen pun menjadikan satu hari dalam seminggu menjadi hari beribadah. Pemilihan hari minggu disesuaikan dengan hari kebangkitan Yesus. Bila dipahami secara teologis bisa menjadi rumit, tetapi karena disikapi secara sederhana tentu tak di luar Alkitab maka sangat jelas dan berjalan dengan baik. Dalam pemahaman yang sederhana pula, orang percaya memahami bahwa sikap “Allah berhenti dari pekerjaan-Nya” memberi pesan penting bahwa manusia pun membutuhkan waktu untuk beristirahat untuk menyegarkan kembali kekuatannya. Bila kemudian diisi dengan ibadah maka hal itu pun memberi pesan bahwa manusia pada hari perhentian atau istirahat itu perlu mengisi nutrisi rohani untuk tetap menjaga dan membangun hubungan dengan penciptanya. Tuhan Yesus sendiri mengundang orang datang kepada-Nya untuk menikmati “perhentian” sejati. Perhentian yang diberikan Yesus kepada orang yang datang kepada-Nya adalah kelegaan, kelepasan dan kepuasan jiwa.
Jadi bila dalam Perjanjian Lama perhentian itu adalah janji yang dilakukan secara jelas dengan mentaati hari sabat maka dalam Yesus janji perhentian digenapi. Hari perhentian dan tempat perhentian adalah menggunakan hari untuk datang kepada Yesus sebagai tempat perhentian. Perhentian dalam Alkitab mempunyai “isi eskatologi”. Hari dan tempat perhentian yang diberikan Tuhan kepada manusia manusia bukan hanya di dunia ini saja tetapi juga tempat perhentian abadi di surga (Ibrani 4:9-10). Bagi orang percaya dan setia mengikut Yesus tersedia perhentian abadi. Memasuki perhentian terakhir ini berarti berhenti bekerja, menderita dalam pengertian tak akan mengalami kelelahan dan penderitaan lagi. Ketika berhenti dari segala penderitaan akan memasuki kebahagiaan dan sukacita abadi yang tak akan pernah berhenti. Dalam 1 Tesalonika 4 :13-19 rasul Paulus menasehati orang percaya supaya jangan keliru menyikapi fakta kematian orang percaya. Bila dipahami secara sederhana bahwa orang percaya yang mati tetap dikuburkan. Tetapi kuburan bagi orang percaya hanyalah tempat perhentian tubuh sementara. Karena pada saatnya Tuhan Yesus akan membangkitkannya dan memberi tubuh yang baru untuk memasuki surga yang abadi. (MT)
Hari perhentian adalah waktu ibadah untuk mengisi nutrisi rohani agar siap menghadapi dan mengisi hari berikutnya.