Minggu 16 Mei 2021
HATI – PAHAM
Hati : Paham – Hikmat – Rendah
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 3:1-15
Markus 12:30 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”
Dalam Alkitab kata “Hati” adalah kata yang banyak digunakan. Kata “Hati” biasanya tidak berbicara mengegai organ tubuh manusia melainkan bersifat abstrak dengan pengertian yang beragam. Dalam bahasa Ibrani hati adalah “Kaved” yang berarti berat atau berbobot dan dalam perkembangannya menjadi sesuatu yang sangat berarti dan berkualitas yang layak “dihormati”. Orang Ibrani pun memberi arti “Kaved” atau “Hati” menjadi keseluruhan manusia dengan sifatnya, jasmaninya, jiwa dan intelektualitasnya menjadi satu keseluruhan.
Raja Salomo dalam doanya memohon agar Allah menjadikannya mempunyai hati yang paham, berhikmat dan cerdas. Melalui doanya sangat jelas bahwa raja Salomo memulai pemerintahannya dengan mengasihi dan takut kepada Allah. Terbukti bahwa dalam pemerintahannyalah Israel mencapai puncak kebesaran, kedamaian dan kemakmuran. Secara politik dan ekonomi Israel berada pada posisi tersukses. Dalam Amsal 4:23, raja Salomo memberi nasehat agar semua orang percaya sepanjang zaman haruslah sungguh-sungguh menjaga hatinya sebagai sumber kehidupan atau pusat segala kebaikan. Dalam hal ini raja Salomo jatuh kepada keterpurukan karena gagal menjaga hatinya. Hati yang paham berhikmat dan berpengertian dia memiliki. Tetapi ketika dia sukses, dia gagal menjadi orang yang rendah hati sehingga dia jatuh. Dia sendiri mengakui kekhilafannya menjaga hatinya. Rupanya ada ruang yang terbuka dalam hatinya yang disusupi kekuasaan dan sukses sehingga menjadi tinggi hati. Salomo jatuh kepada penyembahan berhala karena hatinya dibelokkan oleh para gundiknya yang adalah para penyembah berhala. Raja Salomo yang gagal menjaga hatinya tak ingin terjadi kepada umat beriman sehingga dia memberi nasehat ini dengan harapan tak jatuh seperti dirinya. Hati harus dijaga karena hati adalah sumber keinginan, kemauan dan keputusan. Dalam hal ini Salomo sudah memahami bukan kepala dan otak pengatur kegiatan manusia yang baik melainkan hati.
Hati adalah pusat intelek pusat perasaan dan pusat kehendak manusia sebab itu haruslah dijaga agar tetap bersih dan tulus. Tuhan Yesus memerintahkan semua pengikutnya untuk mengasihi Allah dengan segenap hati. Artinya kasih sepenuh hati yang menguasai hidup secara menyeluruh atau total. Tetapi juga haruslah dengan kasih yang dibangkitkan oleh kasih-Nya. Kasih yang terwujud dan terungkap secara tulus yang lahir dari hati yang bersih. Dan juga bersumber dari hati yang rendah jauh dari kesombongan dan pencitraan. (MT)
Hati-hati dengan hati dengan cara jagalah hati dengan sepenuh hati agar hati bijaksana.