Rabu 12 Mei 2021
HAMBA – HIDUP MELAYANI
Hamba : – Sebutan pribadi – Hidup melayani – Sikap rendah hati
Bacaan sabda : Lukas 1:26-38
Lukas 1:37-38 “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Kata Maria: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lalu malaikat itu meninggalkan dia.”
Hamba adalah seseorang yang bekerja untuk keperluan orang lain, atau bertindak untuk melakukan keinginan orang lain. Tetapi sering juga hamba merupakan sebutan seseorang atas diri sendiri sebagai sikap merendahkan diri di hadapan orang yang dihormatinya. Kemudian hamba adalah seorang bertugas melayani kebutuhan tuannya. Seorang hamba tidak memusingkan diri dengan kesenangannya karena fokus hidupnya adalah menyenangkan tuannya. Di luar Alkitab nama hamba ini adalah budak yang secara total menjadi hamba yang melayani raja. Tetapi dalam Alkitab Perjanjian Lama khususnya dalam hidup keagamaan umat Israel hamba dipakai untuk menunjukkan kerendahan hati umat dihadapan Allahnya.
Dalam Yesaya 53:11 ada nubuat Mesianik yang menubuatkan bahwa ada seorang hamba Allah yang menderita. Secara jelas pengertian hamba disini adalah sikap taat sepenuhnya kepada Tuhan. Dan tokoh hamba yang menderita ini tergenapi secara jelas dalam diri Yesus. Dalam kehambaan-Nya, Dia taat sepenuhnya kepada Allah Bapa yang mengutus-Nya. Kitab nabi Yesaya pasal 53 hanya satu pasal dari banyak pasal Alkitab Perjanjian Lama yang menubuatkan tentang kedatangan Yesus sebagai hamba yang menderita. Rasul Paulus pun membangun teologinya di atas dasar hamba yang menderita. 1 Korintus 15:3 “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu yaitu apa yang telah kuterima sendiri ialah Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan kitab suci”.
Rasul Paulus bukan saja menjadikan Yesus sebagai hamba yang menderita dasar teologinya tetapi mengambil bagian dalam penderitaan-Nya, sehingga rasul Paulus dapat disebut sebagai hamba Tuhan yang mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Kata hamba bukanlah status rendah tetapi suatu gambaran kerendahan hati. Ketika Maria menerima berita dari malaikat tentang mengandung dari Roh Kudus dia percaya saja, karena percaya Allah berdaulat melakukan apa saja dan tak ada yang mustahil bagi-Nya. Kemudian mengambil keputusan “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan”. Sebagai hamba Maria menyerahkan diri sepenuh kepada kehendak Allah. Sebagai hamba yang menyerahkan diri kepada Allah Maria siap dicela. Berdasarkan fakta seorang hamba Tuhan, sebaiknya para pejabat gereja jangan terlalu mudah menyebut diri sebagai hamba Tuhan. Karena bila siap dengan status hamba Tuhan haruslah siap dicela, berkomitmen merendahkan diri. Siap menderita dan komitmen menomorsatukan Tuhan Yesus dalam hidupnya. (MT)
Hamba Tuhan bukanlah sebutan kerendahan melainkan kehormatan bila fokus hidup melayani Tuhan dan sesama.