Sabtu 08 Mei 2021
GUNDIK – PENYIMPANGAN
Gundik : – Dibeli – Dijarah – Tak resmi
Bacaan sabda: Maleakhi 2:10-16
Maleakhi 2:14 “Dan kamu bertanya: “Oleh karena apa?” Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.”
Gundik adalah istri yang tidak resmi atau boleh juga disebut istri ilegal dan suatu penyimpangan Hidup berumah tangga yang sewajarnya. Gundik diperoleh dengan cara membeli sebagai budak dan juga sebagai jarahan dari suatu kerajaan atau bangsa yang dikalahkan dalam sebuah peperangan. Di Timur Tengah pada zaman Musa atau zaman Alkitab hal berpoligami diperkenankan berdasarkan budaya yang berlaku pada masyarakat setempat. Bahkan hal itu sudah merupakan kebiasaan pada masyarakat non-Israel. Jadi bila Allah melarang umat-Nya berbaur dengan bangsa non-Israel atau kafir adalah salah satu sikap dan cara Allah menjauhkan Israel dari budaya yang sangat bertentangan dengan hukum Taurat. Walaupun Allah berusaha menjauhkan umat-Nya dari budaya setempat, faktanya umat Israel sering juga terperangkap kepada kebiasaan ini tanpa rasa bersalah. Contohnya bila suatu perkawinan tidak memperoleh anak sebagai ahli waris maka biasanya istri memberi budak menjadi gundik suaminya untuk melahirkan seorang ahli waris (Kejadian 16:2-3). Hal-hal mempunyai gundik bukanlah hal yang mudah diberantas dari umat Israel karena budaya ini dianggap sangat wajar bagi masyarakat umum di mana umat Israel hidup. Tetapi Alkitab cukup jelas memberi informasi bahwa tokoh Alkitab yang berpoligami selalu saja bermasalah akibat keputusannya termasuk mempunyai gundik.
Abraham meninggalkan permasalahan besar akibat poligaminya. Hal yang sama dialami Yakub, Daud dan Salomo. Khususnya Salomo cenderung memperbanyak gundik secara berlebihan sehingga berakibat buruk bagi kehidupannya. Menjelang zaman Perjanjian Baru seruan monogami sangat disuarakan dan dipraktekkan di antara orang Yahudi. Tuhan Yesus dan para rasul pun mengajarkannya dan memerintahkannya dengan sungguh-sungguh. Nabi Maleakhi pun sangat tegas dalam hal membangun rumah tangga haruslah saling setia. Seorang suami harus setia pada istri masa muda suami suatu istilah untuk istri sah satu-satunya. Pada zaman itu banyak laki-laki yang tidak setia pada istri yang dinikahi pada masa mudanya. Menceraikan istri untuk kawin lagi dan mempunyai gundik adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah. Suatu perbuatan yang mementingkan diri sendiri ini adalah bentuk pengkhianatan kepada pernikahan yang diberkati Allah. Untuk para pelakunya akan ditinggalkan Allah dan tak mau mendengar doanya. (MT)
Menceraikan istri dan berpoligami adalah perilaku menyimpang yang menghianat hidup berumah tangga.