Jumat 07 Mei 2021
GUA – PERLINDUNGAN
Gua : – Pemukiman – Perlindungan – Pemakaman
Bacaan sabda : Daniel 6:1-29
Daniel 6:16 “Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!”
Di Palestina sangat banyak ditemukan gua-gua yang terbentuk secara alami. Hal itu terjadi secara alami karena di daerah-daerah atau wilayah tertentu terdiri dari bukit-bukit batu kapur. Tentu melalui proses alami dalam waktu yang sangat lama terbentuklah gua-gua alami yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Dalam pemanfaatannya gua-gua ini pun digunakan sebagai pemukiman, perlindungan dan pemakaman. Dalam penggunaannya sebagai pemukiman diketahui setelah penggalian di Tell Abu Matar sebelah selatan Barsyeba. Dalam penggalian ditemui gua yang terbentuk rapi dengan beberapa kamar. Diperkirakan penemuan itu adalah rumah tinggal masyarakat yang tergolong makmur pada zamannya. Dan terbukti jauh di kemudian zaman ke depan, Lot dan kedua putrinya menginap disebuah gua setelah Sodom dan Gomora dimusnahkan (Kejadian 19:30). Jauh lagi ke zaman berikutnya bahwa Daud dan pasukannya sering mengunjungi gua besar di Adulam (1 Samuel 22:1;24). Jadi melalui penggalian dan juga berita Alkitab bahwa gua-gua di Palestina cukup lama dimanfaatkan sebagai pemukiman dan rumah tinggal. Selanjutnya gua di Palestina di manfaatkan sebagai tempat perlindungan. Dalam 2 Samuel 22:3, Raja Daud menyatakan bahwa Allah adalah gunung batu tempat perlindungannya. Dalam hal ini gunung batu adalah penyedia gua untuk tempat berlindung.
Dalam Mazmur – Mazmur yang digubahkan sesuai dengan pengalaman spiritualnya dalam perlindungan Allah, Daud sangat sering menyatakan bahwa Allah adalah gunung batu perlindungannya. Allah adalah perlindungan sejati atau Tuhan yang selalu menyediakan perlindungan yang aman bagaikan gunung batu yang mempunyai gua yang aman untuk tempat berlindung. Tetapi ada pengecualian untuk Daniel. Daniel memasuki sebuah gua singa menjadi tempat hukuman sebagai resiko atas kesetiaannya berdoa kepada Allahnya. Para kompetitornya di istana berhasil menjebak raja Darius untuk menyingkirkan Daniel sebagai tangan kanan raja Darius di istana. Pejabat istana yang iri hati terhadap Daniel ingin menjadikan goa singa itu menjadi kuburan bagi Daniel. Ternyata dari tempat itulah Daniel bangkit karena singa-singa terdiam tak mampu melukainya. Sama halnya dengan Yesus yang bangkit dari kuburan karena kuburan tak mampu menahannya. Salah satu fungsi gua adalah untuk pemakaman tetapi bagi Yesus dan pengikutnya adalah tempat untuk kebangkitan. (MT)
Bukan gua di bukit batu perlindungan yang aman melainkan dalam kasih Kristus.