Senin 03 Mei 2021
GEMPA – BENCANA / TANDA
Gempa : – Bencana – Tanda – Hukuman
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 16:26-40
Mazmur 46:1-3 “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; Sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela”
Para leluhur, penyair dan para nabi sering menggunakan gempa atau bencana alam yang mengerikan sebagai suatu tindakan Allah untuk menegur manusia. Jelas bahwa Alkitab ditulis dalam alam dan sejarah yang terjadi di sekitar Palestina. Palestina sering dilanda gempa sebagai akibat dari kondisi geologisnya. Alkitab mencatat berbagai peristiwa gempa berhubungan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam Alkitab. Pada saat Musa menerima hukum taurat di gunung sinai disertai dengan gempa. (Keluaran 19:18) Tidak ada keterangan yang mengatakan kalau gempa itu hanya bersifat lokal di sekitar gunung Sinai atau di seluruh Palestina. Hampir dalam seluruh periode dalam Alkitab ada peristiwa gempa. Pada periode Hakim-hakim, Raja-raja dan para nabi peristiwa gempa selalu ada terjadi. Dan pada penyaliban Yesus di bukit Golgota terjadi juga gempa. (Matius 27:5) Peristiwa ini dianggap sebagai mujizat yang menyertai penyaliban Yesus.
Pada peristiwa penyaliban Yesus gempa melanda Palestina paling tidak sekitar Yerusalem karena gempa mengakibatkan tabir Bait suci terbelah dua. Tetapi sangat bertujuan menyingkapkan kematian Yesus membuka jalan terbuka lebar untuk menghampiri Allah. Gempa juga mengakibatkan kuburan-kuburan terbuka dan orang-orang kudus yang sudah mati mengalami kebangkitan. Hal ini sangat penting sebagai petunjuk bahwa kematian dan kebangkitan Yesus memastikan kebangkitan orang percaya dari kematian. Kemudian pada peristiwa rasul Paulus dan Silas di penjara Filipi terjadi pula gempa yang membuka sendi-sendi penjara. Dalam hal ini Allah memakai gempa bumi untuk menghancurkan penjara yang dipakai penguasa untuk menghambat pemberitaan Injil.
Gempa bisa menjadi bukti campur tangan Allah menolong gereja-Nya yang teraniaya dan terhambat dengan misi penginjilannya oleh campur tangan penguasa dunia ini. Pemazmur mengatakan Allah lah perlindungan yang aman buat umat-Nya yang berseru kepada-Nya. Pemazmur mengangkat kasus bencana alam berupa gempa yang dasyat bisa terjadi. Dalam hal ini berarti tempat yang tersedia tidak ada yang aman. Dalam kejadian paling berbahaya ini, hanya Tuhan lah tempat perlindungan yang aman. Gempa adalah salah satu tanda-tanda kedatangan Yesus yang kedua kali. Hal itu akan menimbulkan kesesakan yang luar biasa, sehingga perlindungan yang masih ada hanyalah Tuhan Yesus “Penolong dalam kesesakan dan sangat terbukti”. (MT)
Gempa adalah peritsiwa alam yang dipakai Allah menyadarkan manusia atas kesalahan dan keterbatasannya.