Sabtu 27 Februari 2021
BATU – BATU PENJURU
Batu : – Batu Penjuru – Batu yang teruji – Kekuatan
Bacaan sabda : Mazmur 118:1-29
Yesaya 28:16 “Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: “Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!”
Kata batu penjuru dalam Mazmur 118 dan Yesaya 28 tentulah tak dapat diartikan sebagai arti harafiah melainkan sebagai kiasan. Artinya ada hal penting yang perlu digali dalam istilah mefamorfosa tersebut.
Mazmur 118 adalah pujian kepada Allah karena kasih setianya berlaku terus atas umatnya selama-lamanya. Mazmur ini dinyanyikan Yesus dan para murid sebelum pergi berdoa ke taman Getsemani tempat Yesus ditangkap kemudian diadili disalibkan hingga kematian-Nya. Sangat sulit membayangkan hal-hal yang dirasakan yesus saat menyanyikan pujian ini. Tetapi yang pasti Yesus mengetahui kematian-Mya adalah bukti kesetiaan Allah atas janji-NYa untuk menyelamatkan manusia. Dalam pasal ini ada istilah “batu penjuru” yang diterapkan Yesus kepada dirinya sendiri, karena Yesus ditolak oleh umat-Nya sendiri. Yesus menjadi batu penjuru bagi gereja-Nya. Jadi dalam Mazmur merupakan nubuat tetapi dalam Injil menjadi penggenapan nubuat. Mazmur mengungkapkan kegembiraan atas kemenangan Allah aras musuh-musuh-Nya, tetapi juga mengungkapkan keselamatan umat Allah secara nasional bukan kemenangan pribadi. Tetapi bila Yesus menerapkan ini kepada perjuangan pribadi-Nya sebelum disalibkan dapat dinyatakan bahwa Yesus telah mengungkapkan kemenangan-Nya sebelum berperang.
Tetapi nabi Yesaya yang juga menubuatkan Yesus sebagai batu penjuru adalah sebagai batu yang teruji. Hal itu berarti melambangkan kehadiran Tuhan yang pasti dan menetap di tengah-tengah umat-Nya. Petrus menafsirkan dalam suratnya 1 Petrus 2:6 secara mesianis terhadap Yesus. Bagi orang tidak percaya menjadi batu sandungan, tetapi bagi orang percaya menjadi batu penjuru.
Batu penjuru dapat disamakan menjadi batu pondasi yang mengokohkan dan menyatukan. Batu penjuru adalah merupakan kehadiran Allah untuk selalu memberi kekuatan dan ketetapan hati untuk terus menaruh harapan kepada Allah. Batu penjuru dikontraskan dengan batu sandungan. Sandungan yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani kasyal artinya adalah “terhuyung-huyung” atau sangat membuat labil. Bisa juga diartikan sebagai bentuk penghalang atau batu sentuhan. Ada juga yang mengartikannya jerat atau perangkap. Pemahaman yang salahlah yang membuat orang tidak percaya menganggap Yesus batu sandungan. Sudah pasti Yesus adalah batu penjuru. Tetapi perlu kehati-hatian, karena orang percaya kepada Yesus berpotensi menjadi batu sandungan kepada orang yang tidak percaya. (MT)
Bagi orang percaya Yesus adalah batu penjuru sebab itu tetaplah jadi batu penjuru dan berjuanglah supaya jangan menjadi batu sandungan.