Kamis 25 Februari 2021
BATIN – MANUSIA BATINIAH
Batin : – Manusia batiniah – Manusia lahiriah – Kristen sejati
Bacaan sabda : Roma 7:7-26
2 Korintus 4:16, 18 “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
Rasul Paulus menjelaskan bahwa manusia terdiri dari dua aspek yaitu manusia lahiriah dan manusia batiniah. Dalam hal ini rasul Paulus bukan bermaksud menyalahkan pandangan trikotomi yang membagi tiga aspek kehidupan manusia yakni tubuh, jiwa dan roh. Sebab rasul Paulus pun termasuk rasul yang setuju dengan trikotomi. Kepada jemaat di Tesalonika, rasul Paulus berpesan “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Kristus Tuhan kita” (1 Tesalonika 5:23). Bila rasul Paulus menyatakan kepada jemaat Roma bahwa orang percaya mempunyai aspek manusia sebagai manusia lahiriah dan manusia batiniah, dia tidak sedang berbicara tentang pemahaman dikotomi, tetapi sedang membicarakan kehidupan Kristen sejati. Dalam hal ini sama dengan saat dia berbicara tentang manusia lama dan manusia baru, atau manusia jasmani dan manusia rohani. Dengan menyatakan manusia lahiriah dan manusia batiniah rasul Paulus sedang menjelaskan Kristen atau pengikut Kristus yang sejati.
Dalam hal ini rasul Paulus menjelaskan dua hal tentang pengikut Kristus yang sejati:
- Kristen yang sejati adalah yang menaruh perhatian utama kepada manusia batiniah yaitu kepada hal-hal yang tak kelihatan. Hal-hal yang tak kelihatan itu adalah manusia batiniah yang berhubungan dengan manusia rohani. Hal-hal yang kelihatan adalah manusia lahiriah yang justru bertentangan dengan manusia rohaniah. Kelihatan jelas karena berhubungan dengan jasmani dan bersentuhan langsung dengan dunia. Itulah sebabnya Kristen sejati yang hidup di dunia tetap membangun hidup agar tidak hidup secara duniawi. Bagi Kristen sejati hal-hal dunia seperti kebendaan atau materi perlu dan penting tetapi bukan menjadi tujuan. Bagi pengikut Kristus sejati kekayaan dan uang bukan menjadi tuan tetapi menjadi hamba.
- Kristen yang sejati tidak menaruh pengharapan kepada berbagai keuntungan duniawi, karena tahu bahwa hal itu semua bersifat sementara. Kristen sejati menaruh pengharapan kepada hal-hal yang bernilai kekekalan karena dia berjalan menuju kekekalan. Kristen sejati betul-betul menginjakkan kaki di bumi yang akan berlalu. Tetapi tetap menjadikan firman Tuhan yang tidak akan berlalu menjadi standar moral dalam bersikap. Dengan demikian perbuatan dan aktivitas hidupnya selalu menunjukkan nilai-nilai kekekalan. (MT)
Bagi Kristen sejati materi dan kekayaan itu perlu dan penting tetapi bukan tujuan, tetap menjadi hamba bukan menjadi tuan.