Senin 22 Februari 2021
BAPTISAN – PEMISAHAN
Baptisan : – Baptisan Israel – Pemisahan – Kelepasan
Bacaan Sabda : 1 Korintus 10:1-13
1 Korintus 10:2-4 “Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.”
Rasul Paulus memberi penjelasan tentang adanya kesejajaran baptisan komunitas besar Israel dengan Baptisan Kristen. Rasul Paulus menjelaskan hubungan antara sakramen Israel dengan sakramen kristen. Jadi ada kemiripan sakramen Israel dengan sakramen Kristen. Minum dari batu karang rohani dengan perjamuan kudus dan menyeberang laut dan dalam naungan awan dengan baptisan kudus. Caranya cukup beda dan cenderung di paksakan tetapi arti dan tujuannya sama. Bila baptisan Israel digambarkan oleh peristiwa menyeberang laut Teberau merupakan pemisahan Israel dari Mesir dan juga merupakan kelepasan Israel dari perbudakan maka baptisan Kristen adalah merupakan proklamasi pemisahan dari dunia dan kelepasan dari perbudakan dosa. Tetapi dalam penjelasan rasul Paulus menyatakan baptisan bukanlah akhir dan tujuan. Jadi jangan pernah berhenti pada baptisan yang hanya sebagai tanda lahiriah, haruslah terus ditidaklanjuti dengan hidup belajar dan mentaati firman Tuhan.
Baptisan Israel menyeberangi laut Teberau tak ada artinya kalau mereka terpesona menikmati dinding air di sebelah kiri dan kanan kemudian diam di laut terbelah yang menakjubkan itu. Sama halnya dengan pengikut Kristus yang merasa cukup hanya dibaptis kemudian tetap hidup dengan kebiasaan lama tanpa ada perubahan hidup atau perbaikan karakter. Allah sendiri berinisiatif mengadakan pemisah itu dengan mengembalikan lagi kondisi laut Teberau yang menewaskan semua tentara Mesir yang mencoba mengembalikan lagi umat Israel ke Mesir. Tetapi orang Israel pun harus terus melangkah semakin menjauh dari Mesir untuk terlepas dari genggaman perbudakan Mesir. Sama halnya dengan pengikut Kristus, bahwa Allah sendirilah yang berinisiatif menguduskan atau mengadakan pemisahan dari dunia. Tetapi semua pengikut Kristus haruslah membangun hubungan yang semakin dekat dengan Allah, dan berjuang melepaskan diri dari kehidupan berdosa.
Belajar dari kehidupan orang Israel yang selalu saja ingin kembali ke Mesir, bersungut-sungut dan memberontak kepada Allah membuat mereka tertimpa oleh kesulitan demi kesulitan. Maka pengikut Kristus yang walaupun menghadapi pencobaan, teruslah melangkah jangan pernah lagi memiliki keinginan kembali ke kehidupan yang lama. Orang petobat baru yang dibaptis harus menindaklanjuti dengan belajar. Mungkin saja bentuk pembelajaran itu adalah cobaan-cobaan biasa dan berat. Hadapilah karena bila mau belajar Tuhan pasti memberi kecakapan agar mampu menanggungnya. (MT)
Memproklamirkan kebebasan harus ditindaklanjuti dengan mengisi kebebasan melalui berjuang semakin menjauh dari dosa.