Kamis 18 Februari 2021
MEMBERI JAMINAN, WARISAN DAN TELADAN
Bapa : – Memberi jaminan – Memberi warisan – Memberi teladan
Bacaan sabda : Roma 8:19-39
Roma 8:29 “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”
Rasul Paulus menandaskan kepada jemaat yang sedang teraniaya di Roma bhawa Allah adalah pemberi jaminan untuk anak-anak-Nya, karena sebagai Bapa sudah pasti memberi jaminan kepada anak-anak-Nya. Berdasarkan kehendak Bapa yang menginginkan semua anak-anak-Nya untuk menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya (Yesus Kristus), maka dia mengijinkan anak-anak-Nya menghadapi cobaan. Tetapi sebagai pemberi jaminan Dia sudah lebih dulu menandaskan bahwa segala sesuatu bentuk cobaan adalah seijin-Nya untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Bapa yang baik itu mengijinkan anak-anak-Nya menghadapi pencobaan, tetapi juga memberi jaminan untuk menyertai. Tujuan Allah mengijinkan pencobaan menerpa anak-anak-Nya adalah untuk mendewasakan dan meluruskan jalannya.
Kita sama seperti anak-anak pada umumnya, yang tidak menyukai pelajaran sulit. Padahal kita diijinkan menghadapi pelajaran atau cobaan sulit adalah untuk kebaikan kita sendiri. Sudah pasti Dia akan menjamin kebaikan kita. Karena Dia melakukan segala sesuatu untuk kebaikan kita, bahkan Ia tidak menyanyangkan Yesus Kristus anak-Nya yang tunggal, bagaimana mungkin Dia tidak akan menyertai dan menjamin hidup anak-anak-Nya. Allah yang mengaruniakan Yesus agar Dia menjadi Bapa bagi orang percaya adalah Bapa yang memberikan warisan kepada anak-anak-Nya. “Dan jika kita adalah anak maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia” (Roma 8:17).
Kesediaan orang percaya menderita dalam pengertian rela menyangkal diri dan memikul salib adalah jaminan untuk memperoleh warisan dari Bapa surgawi. Karena Bapa memberi warisan maka segala kekayaan Bapa suatu saat akan menjadi milik mereka yang karena percaya kepada Yesus menjadi anak-anak-Nya. Hal penting yang harus selalu diingat adalah bahwa Bapa memberi teladan kepada semua anak-anak-Nya. Bapa surgawi mengutus anak-Nya untuk menyelamatkan manusia berdosa tetapi juga memberi teladan kepada manusia yang sudah memperoleh keselamatan itu. Allah menjadi manusia agar manusia dapat meneladaninya. Dengan demikian jelas bahwa Allah adalah Bapa yang memberi jaminan, memberi warisan dan memberi keteladanan kepada anak-anak-Nya. (MT)
Anak yang baik membangun diri agar mampu menjaga warisan, mempertahankan jaminan dan meniru keteladanan yang diberikan bapanya.