Selasa 16 Februari 2021
BAPA – BAPA SURGAWI
Bapa : – Bapa biologis – Bapa manusiawi – Bapa surgawi
Bacaan Sabda : Matius 6:25-34
Lukas 11:13 ”Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Dalam struktur di dunia ini salah satunya adalah struktur keluarga. Dalam struktur keluarga tentu semua manusia sudah memahami hakikat dan fungsi seorang bapa. Jadi orang percaya pun sudah mengetahui arti seorang bapa dalam keluarga sebelum Yesus menyatakan bahwa Allah adalah Bapa kita. Dalam hierarki sebuah komunitas atau organisasi pun kita memakai sebutan bapa yang menurut jenjang berada di atas kita. Hal itu pun berlaku dalam hal yang berkaitan dengan senioritas biasanya seorang pria yang jauh lebih muda akan menyebut bapa kepada seniornya. Sebutan bapa kepada orang tua dalam keluarga adalah merupakan bapa biologis sedangkan dalam komunitas juga dalam konsep senioritas sebutan bapa adalah merupakan bapa manusiawi.Walaupun kita sudah terbiasa dan paham mengenai hakikat dan fungsi bapa biologis dan bapa manusiawi perlu ditandaskan bahwa sebutan Bapa kepada Allah (Bapa Surgawi) tidaklah beroleh arti dari bapa duniawi atau bapa biologis dan bapa manusiawi tersebut. Hal itu memang mempermudah kita untuk memahami dan mengalami Allah sebagai Bapa, tetapi sesungguhnya mempunyai hakekat dan fungsi yang jauh dalam kualitas nilainya.
Kebapaan Allah (Bapa surgawi) haruslah merupakan sumber indahnya hubungan Bapa dengan anak bukan sebaliknya. Dalam ajaran “Hati Bapa” seringkali digali hubungan Bapa dengan anak untuk memperbaiki hubungan seorang petobat baru dengan Allah. Yesus secara tegas menyatakan bila bapa biologis atau bapa duniawi berusaha memberi yang terbaik untuk anak-anaknya maka Bapa surgawi akan memberi bukan saja yang terbaik tetapi juga jauh terbaik dan benar kepada anak-anaknya.
Karena Allah adalah Bapa kita, maka kita semua yang telah diselamatkan memasuki suatu keluarga rohani yaitu keluarga Allah. Bersumber dari indahnya hubungan dengan Bapa surgawi itulah kita membangun hubungan dengan saudara-saudara kita termasuk juga hubungan dengan saudara seiman. Dengan memanggil Allah sebagai Bapa berarti kita datang kepada-Nya seperti seorang anak yang sangat senang merangkak memasuki pangkuan ayahnya, bukan seperti hamba yang datang dengan gemetar menuruti panggilan dan perintah tuannya. Tetapi karena Dia adalah Bapa surgawi, maka jadilah anak yang baik yang dengan penuh rasa hormat menyembah-Nya dan penuh sukacita mentaati firman-Nya. (MT)
Bapa surgawi kita baik adanya, hal itu memotivasi kita agar membangun hidup semakin baik.