Senin 15 Februari 2021
KEBAPAAN ALLAH
Bapa : – Kebapaan Allah – Persaudaraan – Kelahiran baru
Bacaan Sabda : Yohanes 3:1-21
Galatia 4:5-6 “Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!”
Kebapaan Allah telah membuka peluang akan adanya penafsiran bebas yang menghasilkan berbagai pendapat. Salah satu adalah semua orang di dunia ini yang terlahir dari perempuan adalah anak Bapa di surga. Hal Ini biasa disebut kebapaan Allah (Fatherhood of God). Dalam pandangan ini Allah tidak akan membeda-bedakan manusia karena menganggap serta menerima semua manusia adalah anak-Nya. Berarti beranggapan tidak ada seorangpun yang terhilang, karena semua ada dalam jangkauan kasih Allah. Kelemahan pandangan ini Adalah tidak mempertimbangkan respon dan sikap manusia kepada Allah. Pandangan ini bermotivasi baik yaitu membangun suatu nilai universal yang disebut persaudaraan manusia (Brotherhood Of Man). Pendapat ini mengarah kepada pandangan keselamatan universal. Keselamatan untuk semua orang tanpa mempertimbangkan percaya atau tidak percaya kepada Allah juga tidak mempertimbangkan hidup dalam kebenaran atau hidup dalam dosa. Jelas, bahwa pandangan kebapaan Allah dan persaudaraan manusia bukanlah kebenaran Alkitabiah. Karena Alkitab justru mengajarkan secara berbeda bahkan berbalik dari ajaran berdasarkan pendapat yang menyimpang tersebut.
Alkitab mengajarkan bahwa yang universal adalah semua manusia telah berbuat dosa (Roma 3:23). Dan upah dosa adalah maut, kematian kekal atau keterpisahan manusia berdosa dari Allah (Roma 6:23). Hanya orang yang percaya kepada Yesuslah yang beroleh selamat. Yohanes membuat suatu pernyataan dalam Injil bahwa orang yang percaya dan menerima Yesuslah yang diberi hak menjadi anak-anak Allah. Rasul Paulus menulis kepada jemaat Galatia bahwa umat tertebus oleh anugerah Allah melalui Yesus Kristus yang dapat secara tulus yang bersumber dari iman dapat berkata kepada Allah “Ya Abba Ya Bapa”. Perlu juga dipahami bahwa hidup kekal menuntut adanya kelahiran baru (Yohanes 3:3,7). Jadi sangat jelas bahwa pengikut Kristus memiliki keuntungan-keuntungan khusus yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang hidup tanpa Kristus.
Dalam Yesus kita bukan hanya mengetahui hal-hal tentang Allah tetapi mengenal dan semakin mengenal Allah. Dalam Yesus kita menyapa Allah sebagai Bapa. Hal itu berarti kita mempunyai hubungan yang intim dengan Dia dan memberi akses yang lebih untuk setiap saat masuk ke dalam hadirat-Nya. (MT)
Menjadi anak Allah atau memanggil Allah sebagai Bapa haruslah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.