Sabtu 13 Februari 2021
BAPA – BAPA YANG DI SURGA
Bapa : – Belajar berdoa – Doa Bapa Kami – Bapa yang di surga
Bacaan sabda : Lukas 11:1-13
Lukas 11:9-10 “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Suatu hal yang harus kita pahami mengenai sebutan Bapa oleh Yesus kepada Allah, bukanlah hanya sebagai sebutan kedekatan dan kesatuan melainkan suatu kehormatan yang membuatnya mempunyai kewajiban untuk berdoa. Suatu kegiatan berdoa yang dilakukan Yesus dengan teratur serta berulang-ulang memotivasi murid-murid-Nya belajar bedoa kepada Yesus. Sebenarnya sebagai orang-orang Yahudi para murid Yesus sudah mempunyai kehidupan doa yang teratur, tetapi rupanya mereka melihat sikap dan cara Yesus berdoa yang berbeda dengan mereka. Ternyata para murid mulai menyadari bahwa doa bukanlah suatu ritual agama belaka tetapi suatu hubungan dekat dan suatu komunikasi yang hidup dengan Allah.
Berdoa adalah suatu yang dipelajari. Tetapi dari cara Yesus mengajar murid-Nya dapatlah kita pahami bahwa belajar berdoa adalah berdoa bukan memahami teori berdoa. Yesus berkata belajar berdoa langsung saja berdoa dengan berkata “Bapa kami yang disurga dikuduskan nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu…”. Hal itu adalah suatu kejutan bagi murid-murid dan kabar baik abadi buat semua pengikut Kristus. Tidak mudah bagi murid-murid yang berlatar belakang agama Yahudi memanggil Allah itu Bapa. Mereka harus belajar lagi agar dengan memanggil Allah sebagai “Bapa di surga”, mereka mengalami kedalaman dan indahnya serta dekatnya hubungan spesial dengan Allah. Sejak saat itu sudah pasti mereka langsung mempraktekkan berdoa dengan menggunakan doa “Bapa Kami”, tetapi disertai dengan belajar menerapkan kata-kata doa itu dalam setiap berdoa dalam kehidupan sehari-hari.
Bukan hanya “Doa Bapa kami” itu yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya, tetapi merupakan dasar utama setiap mereka berdoa. Mereka mulai belajar bahwa berdoa itu adalah bagaikan seorang anak yang membangun rasa hormat, kedekatan dan berharap kepada Bapanya. Tetapi harus tetap berpegang bahwa Bapa yang merupakan alamat doa adalah “Bapa di surga”. Seorang anak sudah pasti menjadikan Bapa sebagai alamat pengharapannya. Dia meminta kepada Bapanya di bumi semasih dia kecil. Tetapi para murid yang sudah dewasa diperintahkan Yesus meminta kepada “Bapa di surga”. Dalam memanjatkan doa Bapa Kami kita belajar mengenal kuasa dan kasih Bapa, juga belajar setia serta belajar mengampuni seperti Bapa yang setia mengampuni. Ada satu hal yang penting bahwa membangun hubungan dengan Dia selalu terbuka tanpa sekat-sekat ruang dan waktu. (MT)
Belajar berdoa bukanlah teoritis tetapi praktis – Jadi berdoalah.