Sabtu 06 Februari 2021
BANGSA – MENERIMA INJIL
Bangsa : – Menolak Injil – Menerima Injil – Gereja bangsa-bangsa
Bacaan sabda : Kisah Rasul 2:1-13
Roma 11:11-12 “Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu. Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.”
Dari awal berdirinya gereja pada peristiwa pencurahan Roh Kudus di Yerusalem sudah sangat jelas bahwa Injil adalah untuk bangsa-bangsa atau lebih jelasnya untuk seluruh bangsa. Dimulai untuk bangsa pilihan Allah tetapi hanya sedikit saja yang menerima, sebagian besar bangsa ini menolak. Bukan hanya menolak Injil, tetapi mereka menganiaya orang percaya. Bangsa yang menanti Mesias ini justru menolak Mesias dan menganiaya yang percaya kepada Mesias yaitu Yesus sang juruselamat. Bila ditinjau secara teliti maka jelas bahwa penganiayaan kepada pengikut Kristus adalah hal yang diijinkan Allah terjadi agar Injil dapat menyebar untuk menjangkau bangsa-bangsa. Dalam hal ini Yesus bukan menyengsarakan pengikut-Nya tetapi justru memberi kesempatan kepada mereka berkarya untuk menjangkau bangsa-bangsa. Penyebaran Injil tersebar cepat di sekitar Yerusalem dan buat sementara orang percaya nyaman dengan keadaan itu. Orang percaya sempat lupa bahwa Injil adalah untuk bangsa-bangsa, bukan hanya kepada bangsa Israel, sebagai bangsa pilihan Allah. Bersamaan dengan rasa nyaman itu justru penganut agama Yahudi mulai terusik karena semakin banyak umat percaya kepada Yesus dan memberi diri dibaptis. Hambatan pertama terhadap kemajuan permberitaan Injil datang dari pihak agama Yahudi. Mereka menganiaya pengikut Kristus secara kejam. Tetapi Roh Kudus terus berkarya dan mengendalikan situasi dan keadaan. Orang percaya tetap bertahan dan setia tetapi sebagian mulai keluar dari Yerusalem menuju Samaria hingga ke wilayah-wilayah bangsa-bangsa lain.
Jadi perintah Yesus untuk memberitakan mulai dari Yerusalem, Samaria sampai ke ujung bumi mulai terealisasi dengan baik. Gereja mulai menjalankan fungsinya menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Penolakan umat pilihan Allah Perjanjian Lama terhadap Injil justru dilanjutkan dengan menganiaya orang percaya. Tanpa mereka sadari fungsi sebagai umat pilihan Allah telah berpindah kepada gereja sebagai umat Allah Perjanjian Baru. Allah mengijinkan semua terjadi agar rencana-Nya tetap terlaksana. Rasul Paulus mengatakan Allah membuka Injil kepada bangsa-bangsa lain supaya bangsa pilihan-Nya yang menutup diri kepada Injil cemburu. Ketika umat Allah Perjanjian Lama gagal menjadi terang bagi bangsa-bangsa maka Allah memakai gereja sebagai umat Allah Perjanjian Baru dipakai Allah menjadi terang untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa. (MT)
Umat Allah Perjanjian Lama digantikan oleh umat Allah Perjanjian Baru menjadi terang bagi bangsa-bangsa.