Sabtu 30 Mei 2020
NADAB – DIKUDETA BAESA
Nadab : – Raja Israel 2 tahun
Baesa : – Membunuh Nadab – Raja Israel 24 tahun
Bacaan sabda : 1 Raj. 15:25-34
1 Raja-raja 15:27-28 “Dan Baesa bin Ahia, dari kaum Isakhar, mengadakan persepakatan melawan dia. Baesa menewaskan dia di Gibeton yang termasuk wilayah orang Filistin, sedang Nadab dan seluruh Israel mengepung Gibeton itu. Baesa membunuh dia dalam tahun ketiga zaman Asa, raja Yehuda, dan menjadi raja menggantikan dia.”
Melihat sejarah perjalanan hidup seseorang bukanlah merupakan kekepoan atau keingintahuan berlebihan seseorang. Apalagi kalau seseorang itu adalah seorang pemimpin umat, maka perjalanan hidupnya baik atau buruk perlu disimak. Nadab dan Baesa adalah dua orang raja Israel Utara. Bila Nadab adalah anak Yerobeam yang diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya maka Baesa adalah raja yang berhasil merebut kekuasaan itu setelah membunuh Nadab. Artinya terjadi perebutan kekuasaan secara kejam. Berbeda dengan Yehuda, Israel Utara tidak melakukan suksesi kepemimpinan layaknya pemerintahan monarki.
Mulai jelas tujuan Allah mengijinkan Israel terpecah menjadi dua kerajaan. Allah menjaga agar kerajaan Daud tetap lestari untuk menjaga janji-Nya tergenapi. Kerajaan Israel Utara jauh lebih buruk dan bermasalah dibadingkan dengan kerajaan Yehuda. Bukan berarti kerajaan Yehuda tak bersalah dan tak bermasalah, tetapi suksesi kekuasaan selalu berjalan dengan baik. Nyata benar rencana Allah atas Daud dan keturunannya melalui pelestarian dinasti Yehuda ini. Nadab sama saja dengan ayahnya Yerobeam. Walaupun memerintah hanya dua tahun saja, sudah melakukan berbagai kejahatan yang melampaui kejahatan ayahnya. Rakyat tidak terlalu peduli dengan berbagai kejahatan yang dilakukan Nadab, karena hanya segelintir saja dari rakyat Israel Utara yang setia kepada Allah. Adalah Baesa yang menggunakan situasi ini mencapai ambisinya untuk menjadi penguasa. Ketika Nadab mengepung Gibeon bagian dari wilayah Filistin, justru Baesa membunuh Nadab. Baesa tidak sendirian melakukan kejahatan itu, karena pembunuhan itu adalah hasil persepakatan. Mungkin saja ada pembohongan publik dalam kasus itu dengan cara tewasnya Nadab adalah merupakan gugur di medan pertempuran oleh tentara Filistin. Karena kejahatan publik bukanlah hal yang baru, tetapi sudah terjadi sejak adanya atau berdirinya suatu bangsa. Untuk mengamankan kedudukannya Baesa membunuh semua keturuan Yerobeam, tak seorangpun dibiarkannya hidup. Hal itu sudah dinubuatkan nabi Ahia sebelumnya ke Yerobeam (1 Raj. 13:34). Nabi Ahia diutus Allah ke Yerobeam memberi kesempatan kepada raja Israel Utara itu agar mengubah kebijaksanaannya yang terus menyesatkan umat. Tetapi Yerobeam dan Nadab tak bertobat hukuman pun jatuh. Yerobeam dihukum oleh kesalahannya sendiri. (MT)
Perpecahan kerajaan Israel adalah keadaan yang diijinkan Allah untuk mempertahankan dinasti Daud.