Kamis 28 Mei 2020
ABIAM – KETELADANAN YANG BURUK
Abiam : – Anak Rehabeam – Raja Yehuda – Memerintah 3 tahun
Bacaan sabda : 1 Raj. 15:1-8
1 Raja-raja 15:3-4 “Abiam hidup dalam segala dosa yang telah dilakukan ayahnya sebelumnya, dan ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, moyangnya. “Tetapi oleh karena Daud maka TUHAN, Allahnya, memberikan keturunan kepadanya di Yerusalem dengan mengangkat anaknya menggantikan dia dan dengan membiarkan Yerusalem berdiri”
Abiam anak Rehabeam menggantikan ayahnya menjadi raja Yehuda. Abiam tidak melakukan perbaikan atas Yehuda karena Rehabeam tidak mempersiapkannya menjadi raja. Abiam hidup dalam segala dosa. Dari kenyataan ini dapat kita tarik makna penting. Makna penting yang dimaksud adalah betapa buruknya keteladanan yang buruk. Keteladanan yang baik sering juga terabaikan karena adanya keteladanan yang buruk. Raja Daud menunjukkan sangat banyak keteladanan yang baik tetapi raja Salomo hanya sebentar saja mampu meneladaninya. Sementara keteladanan yang buruk yang dilakukan raja Daud seperti berpoligami dilakukan Salomo secara lebihburuk dan konsisten. Keteladanan buruk dari Salomo diwariskan pula kepada Rehabeam. Dan dari Rehabeam ke anaknya Abiam dan praktis lebih buruk.
Mengingat pentingnya keteladanan semua umat Tuhan haruslah berjuang keras membangun hidup agar berpotensi mewariskan keteladanan yang baik bagi generasi berikutnya. Abiam pewaris kerajaan dari ayahnya Rehabeam menjadi raja Yehuda yang kedua. Abiam yang hidup dalam segala dosa yang dilakukan ayahnya Rehabeam.Dalam hal ini Abiam bukan saja melakukan kesalahan dan bukan saja hidup dalam dosa. Sama seperti ayahnya hidup dalam segala dosa yang dilakukan ayahnya berarti hidup bergelimang dengan dosa. Hal itu menunjukkan bahwa Abiam pasti terlibat dalam penyembahan berhala. Karena nyatanya Abiam tidak sepenuh hati berpaut kepada Allah. Abiam rupanya terlibat kepada sikap menduakan Allah. Abiam dikontraskan dengan Daud moyangnya yang justru hidup sepenuhnya kepada Allah. Daud sendiri jatuh dalam dosa, tetapi bangkit lagi setelah mohon ampun dan bertobat.
Ada satu hal yang penting dari Daud. Kesulitan hidup tidak pernah menjauhkannya dari Allah apalagi terlibat kepada penyembahan berhala. Justru kesulitan hidup membuat Daud semakin mendekatkan diri kepada Allah. Alkitab mengatakan oleh karena Daud lah maka Allah memberikan keturunan kepada Abiam. Abiam hanya 3 tahun saja menjadi raja Yehuda. Selama 3 tahun pemerintahannya, Abiam terus terlibat peperangan dengan Yerobeam raja pertama Israel Utara. Allah terus campur tangan membela Yehuda agar janji-Nya kepada Daud terus terjaga. Allah telah mempersiapkan Asa anak Abiam menjadi raja Yehuda yang ketiga. (MT)
Keteladanan yang baik sering terabaikan karena adanya keteladanan yang buruk dari orang yang sama.