Minggu 24 Mei 2020
SALOMO – SANG PENASEHAT
Salomo : – Sang penasehat – Sang pengkhotbah – Sang pencinta
Bacaan Sabda : Amsal 1 ; Pengkhotbah 1; Kidung Agung 1
Amsal 1:1 “Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel”
Pengkhotbah 1:1 “Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem”
Kidung Agung 1:1-2 “Kidung agung dari Salomo. “Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur”
Raja Salomo menulis kitab Amsal berdasarkan pengalaman hidupnya sebagai seorang manusia yang pada masa mudanya hidup dengan nilai firman Tuhan karena mentaati nasehat ayahnya raja Daud. Amsal ini ditulis secara cermat untuk mengajar umat Allah khususnya anak muda agar mempunyai kehidupan sukses dan berbahagia. Raja Salomo melihat masa mudanya pada awal pemerintahannya adalah merupakan masa gilang gemilang. Pada saat dia mentaati nasehat orangtuanya dan pada saat dia hidup dekat dengan Allah. Dua point ini selalu diulang-ulang. Hormat dan menerima didikan dari orang tua kemudian belajar serta mentaati firman Tuhan.
Raja Salomo menasehati anak muda untuk terus mengasah kemampuan agar menjadi orang terdidik dan terpelajar serta berperilaku baik dan benar. Dia melihat perjalanan hidupnya yang menyimpang dari kebenaran karena menjalani hidup tanpa Allah. Dalam hal ini Salomo menjadikan kegagalan dan kesuraman hidupnya tanpa Allah, menjadi sumber penulisannya. Itulah indahnya Alkitab. Alkitab menulis hal-hal yang baik dan benar juga menulis hal-hal yang buruk dan salah sebagai fakta yang dijalani oleh seorang manusia.
Raja Salomo pun belajar dari kesalahannya dan menulis kepada umat Allah agar tidak mengikuti kesalahannya. Raja Salomo secara tegas dan berulang-ulang menyatakan bahwa kekayaan, kebijaksanaan dan kedudukan adalah merupakan kesia-siaan belaka. Kidung Agung ditulis oleh raja Salomo pada masa mudanya. Tidak heran bila kitab Kidung Agung ini membahas cinta yang unik di antara dua orang mempelai dalam pernikahan. Raja Salomo menjelaskan cinta yang unik ini sebagai cinta yang khusus yang dijalani oleh seorang istri dan sebaliknya. Salomo sedang menyalahkan dirinya yang menjalani cinta tak terkendali yang menyimpang dari standar firman Allah. Dalam hal ini Salomo sedang menasehati umat Allah agar jangan menjalani kehidupan rumah tangga yang menyimpang seperti dirinya. Salomo seakan-akan berkata sekiranya hidup bisa diputar ulang maka dia akan tetap menjadi suami untuk seorang istri. Tetapi semuanya sudah terjadi. Cukup dia sendiri yang melakukan kesalahan yang membuat hidupnya tidak bahagia. Umat Tuhan hendaklah menjadi suami dan istri yang setia. (MT)
Walaupun penasehat itu gak jadi teladan nasehatnya menjadi penting bila jujur menyatakan janganlah seperti saya.