Jumat 22 Mei 2020
SALOMO – KEBIJAKSANAAN
Salomo : – Anak Daud – Raja Israel – Awal yang baik
Bacaan sabda : 1 Raj. 1:28-53; 1 Taw. 29:20-25
1 Tawarikh 29:23-24 “Kemudian duduklah Salomo sebagai raja menggantikan Daud, ayahnya, di atas takhta yang ditetapkan TUHAN; ia mendapat kemujuran, sehingga setiap orang Israel mendengarkan perkataannya. “Lalu semua pemimpin dan pahlawan, juga semua anak raja Daud mengakui kekuasaan raja Salomo.”
Salomo yang masih muda belia ditetapkan Raja Daud menjadi Raja Israel untuk melanjutkan pemerintahannya. Ditinjau dari syarat-syaratnya sebagai kerajaan monarki, seharusnya bukanlah Salomo. Tetapi berdasarkan petunjuk Allah dan tentu saja hasil pengamatan Daud maka pilihan jatuh kepada Salomo. Ternyata dalam prosesi pengangkatan dan pengurapannya menjadi raja Israel berjalan dengan baik. Salomo pun resmi menjadi raja Israel yang ketiga.
Pada awal pemerintahan Salomo langsung ditandai dengan hal-hal yang baik dan sangat menguntungkan bagi kepemimpinan raja yang masih muda belia ini. Salomo sendiri betul-betul mengawali pemerintahannya dengan baik.
- Selalu melaksanakan nasehat ayahnya untuk membersihkan istana dari para pengkhianat. Salomo adalah sosok pengampun, tetapi tidak berkompromi kepada penghianat. Lagipula nasehat ayahnya jauh lebih penting dari perasaan dan keinginanya. Bukan hanya karena Daud ayahnya tetapi Salomo mengenal ayahnya sebagai raja yang sangat berpengalaman jadi nasehatnya pasti sangat baik dan benar.
- Salomo mengawali pemerintahannya dengan berdoa meminta tuntunan kepada Allah. Begitu akrabnya Salomo dengan Allah sehingga terjadi dialog yang sangat menentukan pemerintahan Salomo ke depan. Dalam dialog yang sangat indah itu Allah memberi kesempatan kepada Salomo memilih satu dari tiga pilihan yang ditawarkan kepadanya.
- Salomo memilih yang paling penting dari tiga pilihan tersebut yaitu hikmat. Allah mengaruniakan hikmat kepada Salomo. Jadi hikmat Salomo adalah Karisma atau kemampuan khusus yang diberikan Allah sebagai kelengkapan yang dibutuhkan Salomo dalam memerintah kerajaan Israel.
Salomo tidak meminta kepada Tuhan sesuatu untuk dirinya sendiri. Salomo meminta nilai yang sangat berkualitas agar mampu menjadi pemimpin dan pelayan yang baik bagi rakyatnya. Tuhan selalu senang bila umat-Nya berdoa untuk menjadi seorang hamba yang baik dan berkenan kepada-Nya. Semua orang Kristen perlu meneladani Salomo dalam hal berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan. Perlu memohon untuk memiliki hati yang mampu mengerti kehendak Allah. Bukan suatu hal yang hanya memuaskan diri sendiri seperti harta dan kuasa. Tetapi sesuatu kualitas yang utama itulah hikmat. (MT)
Kebijaksanaan sejati menuntun untuk memperoleh penemuan terindah yaitu melakukan kehendak Allah.