Rabu 20 Mei 2020
BENAYA – PAHLAWAN YANG SUKA TANTANGAN
Benaya : – Pahlawan Daud – Suka tantangan – Berjuang bagi Allah
Bacaan Sabda : 2 Sam. 23:20-23
2 Samuel 23:22-23 “Itulah yang diperbuat Benaya bin Yoyada; ia mendapat nama di antara ketiga puluh pahlawan itu. Di antara ketiga puluh orang itu ia paling dihormati, tetapi ia tidak dapat menyamai triwira. Dan Daud mengangkat dia mengepalai pengawalnya.”
Pahlawan Daud yang satu ini sangat istimewa karena suka tantangan. Dia adalah Benaya. Dia tidak ingin menunggu diserang tetapi ingin segera menyerang musuh yang membahayakan. Sifat gagah perkasa ini diperoleh dari ayahnya yang sangat berjasa bagi umat Israel. Walaupun Benaya tidak mencari musuh, tetapi sangat jeli melihat bila seorang atau bangsa tertentu telah memposisikan diri sebagai musuh Israel yang siap menyerang. Begitu agresifnya pahlawan Daud yang satu ini sehingga dia tidak puas bila tidak ada seorang atau sesuatu yang bisa dikalahkan. Untuk memenuhi kepuasan kepahlawanannya, Benaya menyabung nyawa dengan seekor singa yang benar-benar singa sungguhan.
Perkelahian dan peperangan terhadap musuh Israel bagi Benaya adalah kesempatan untuk membuktikan secara nyata kuat kuasa imannya kepada Tuhan yang hidup. Dalam kenyataannya ada banyak orang pemberani, tetapi selalu membuat perhitungan yang tepat untuk menyerang. Berbeda dengan Benaya yang tidak perlu mengadakan perhitungan untuk mengadakan serangan. Ketika dia melihat singa dalam sebuah lorong atau lobang besar, dia segera menyerang tanpa menunggu singa keluar. Padahal bertarung dalam lorong tentu sangat berbahaya baginya. Itulah Benaya yang tak terbiasa menunggu untuk menyerang. Belum lagi cuaca saat itu tidak menguntungkan karena sedang dilanda hujan salju. Biasanya menunggu sampai cuaca baik hingga singa keluar dari lorong sangat menguntungkan bagi Benaya, karena singa akan melemah. Tapi bagi Benaya tak ada istilah menunggu. Nyatanya dia meraih kemenangan demi kemenangan setiap pertarungan.
Daud raja yang sangat dihormati Benaya adalah juga pemberani yang pernah mengalahkan singa yang menyerang domba gembalaannya. Daud melawan setelah singa menyerang, sedangkan Benaya tak perlu menunggu singa menyerang tetapi dia yang menyerang singa lebih dulu. Benaya tidak pernah memberi kesempatan kepada musuh untuk menyerang. Bagi Benaya semakin banyak dan semakin kuat musuh adalah tantangan yang segera harus dikalahkan. Kekuatan musuh dihadapi sebagai cambuk yang memacunya maju semakin pesat. Bagi orang percaya kesusahan dan kesulitan bukanlah untuk dihindari. Tetapi untuk dihadapi. Karena berani mengadapi kesusahan serta mengalahkannya adalah merupakan langkah maju dalam hidup umat Tuhan. (MT)
Pencobaan yang benar bila dihadapi akan menjadi cambuk yang memacu semakin maju.