Sabtu 09 Mei 2020
NATAN – PENEGUR YANG BIJAK
Natan : – Ia memberi – menegur raja – Cara bijak
Bacaan Sabda : 2 Sam. 12:1-252 Sam. 12:5, 7 “Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.”
“Ia memberi” adalah arti dari nama Natan. Dengan menyebut namanya saja sudah sangat jelas bahwa Natan adalah seorang yang mau memberi apa yang dia punya dan bisa untuk menolong orang lain. Natan adalah nabi yang selalu rela menyampaikan pesan Allah untuk menolong penerima pesan. Tetapi untuk kasus yang satu ini adalah merupakan dilema besar bagi Natan. Allah menyuruh Natan menegur raja Daud yang membunuh Uria secara tidak langsung, agar bebas mengambil Batsyeba istri Uria yang sangat cantik menjadi istrinya. Tidak mudah menegur seorang raja yang sudah melakukan kejahatan ini karena perbuatan ini sudah cukup membuktikan bahwa raja Daud sudah menjadi sosok seorang raja yang kejam. Alkitab menjelaskan perbuatan raja Daud ini adalah perbuatan yang jahat di mata Tuhan (2 Samuel 11:27). Bahkan dalam 2 Samuel 12: 9 disebut dosa Daud ini merupakan dosa menghina Tuhan.
Natan ternyata melihat Daud sebagai seorang yang harus segera ditolong. Natan betul-betul memberi dirinya untuk menolong Daud. Artinya dia siap menghadapi kemungkinan terburuk dari Daud bila ternyata Daud yang adalah seorang raja marah menanggapi tegurannya. Tetapi Natan taat kepada Allah dan bersedia menjadi suruhan Allah untuk menolong dan menyembuhkan Daud dari dosa dan kesalahannya. Natan diperintahkan Allah menegur dan menasehati Daud tapi tidak dijelaskan bagaimana caranya. Jadi Natan harus mencari cara yang dapat membuat Daud langsung mengakui kesalahannya dan siap menanggung resikonya. Natan berdoa dan berpikir akhirnya mendapat inspirasi dari Allah. Natan memilih bercerita tentang si kaya yang merampas domba si miskin. Hal itu jelas membuat hati Daud sangat marah. Daud yang pernah menjadi gembala domba itu mengucapkan hukuman yang pantas buat si kaya tersebut. Natan pun segera menyatakan bahwa si kaya itu adalah raja Daud. Segera Daud sadar kesalahannya mengaku dan memohon pengampunan serta siap dihukum. Semua orang percaya pernah memasuki masa kebodohan seperti pengakuan Daud. Daud membutuhkan Natan untuk terlepas dan keluar dari masa kebodohannya. Dalam masa kebodohan kita biasanya melakukan perbuatan buruk yang merugikan banyak pihak termasuk diri sendiri. Bila itu terjadi yang paling kita butuhkan adalah seorang sahabat yang berani berterus terang memberitahukan kesalahan yang kita lakukan. Sebagai sahabat biasanya akan menegur dengan penuh pertimbangan agar jangan sampai melukai hati. Seperti Natan yang berbudi lemah lembut tetapi berani menuding Daud “Engkaulah orang itu”. (MT)
Orang yang jatuh dalam dosa membutuhkan pertolongan bukan penghakiman.