Rabu 06 Mei 2020
DAUD – BERSEDIA DITEGUR
Daud : – Orang berdosa – Siap ditegur – Mohon pengampunan
Bacaan Sabda : 2 Sam. 12:1-25; Maz. 51:1-21
Mazmur 51:12-14 “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!”
Raja Daud cukup dikenal dari seluruh kehidupannya seorang rendah hati dan hidup akrab dengan Allah. Tetapi nyatanya dalam bagian tertentu sisi kehidupannya cukup buruk. Seorang raja sekaliber Daud ternyata hanyalah manusia yang pernah jatuh dalam dosa. Daud tidak jatuh dalam dosa oleh perangkap tahta dan harta tetapi ternyata dia jatuh oleh perangkap wanita. Sangat disayangkan juga bila nyatanya tokoh-tokoh Alkitab sangat banyak yang terperangkap kepada jebakan rasa kasmaran yang bertopengkan alasan jatuh cinta. Kalau saja tokoh-tokoh iman itu semua setia mempertahankan hidup rumah tangga tanpa terperangkap kepada praktek berpoligami mungkin saja sejarah dunia akan jauh lebih baik. Ternyata budaya sering dipegang lebih teguh daripada firman Allah membuat para tokoh-tokoh itu mempraktekkan hidup berpoligami tanpa rasa bersalah.
Raja Daud mempunyai jejak rekam yang sangat buruk dalam peristiwa perselingkuhannya dengan Batsyeba istri Panglima perangnya bernama Uria. Kecantikan Batsyeba membuat Daud tergoda hingga kehilangan akal sehatnya. Tanpa pertimbangan yang sehat Daud menyuruh Uria berada di garis depan suatu peperangan dengan tujuan agar Uria wafat dalam peperangan. Tujuannya tercapai sehingga tanpa ragu-ragu Daud pun memperistri Batsyeba. Allah mengetahui dosa besar Daud sehingga mengutus nabi Natan untuk menegur dan menasehatinya. Dengan gaya yang khas Natan membuat sebuah ceritera menyadarkan Daud akan buruk dan besarnya dosa yang dia lakukan hingga terkategorikan sebagai dosa yang menghina Allah. Daud marah atas dosa yang dia lakukan dan menyatakan dia harus siap dihukum. Setelah Natan mengungkapkan Daudlah si Pendosa yang patut dihukum Daud langsung sadar mengaku dan mohon ampun akan dosanya. Mazmur 51 merupakan permohonan pengampunan Allah atas dosa-dosa Daud. Dosa Daud diampuni Allah, tetapi Daud siap menerima resiko sebagai bagian dari tanggung jawabnya atas dosa-dosanya. Daud mengakui dirinya sejak bayi sudah mempunyai kecenderungan untuk berdosa. Kecenderungan ini dapat diperlemah dengan hidup dekat dengan Allah. Daud jatuh dalam dosa berhubungan dengan kondisi kerohaniannya yang lalai membangun hubungan intim dengan Allah. Dalam pengakuannya di Mazmur 51 tergambar betapa detail pengakuan dan permohonannya mengharapkan pengampunan dan pemulihan dari Allah. Suatu kerinduan yang dalam untuk terciptanya lagi hubungan intim dengan Allah yang sempat renggang karena dosanya. (MT)
Status jangan pernah dijadikan alasan untuk tidak peka kepada teguran.