Senin 04 Mei 2020
DAUD – PEMAZMUR
Daud : – Pemazmur – Pemuji – Penyembah
Bacaan Sabda : Maz. 18:1-51
Mazmur 18:2-4 “Ia berkata: “Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.”
Tidak mudah bagi Daud menghadapi Saul raja yang digantikannya. Padahal sudah cukup lama Daud diurapi menjadi raja secara legal tetapi yang menjadi raja secara fakta adalah Saul. Daud bisa saja menggugat dan merebut tahta Saul, tetapi Daud tidak melakukan itu. Yang terjadi justru Saul berusaha membunuh Daud, sementara Daud tetap menghargai dan mengakui kekuasaan Saul. Daud tidak mengharapkan kejatuhan apalagi kematian Saul. Namun sesuai dengan kendali Allah Saul wafat dalam peperangan. Daud pun menjadi raja atas Israel setelah melalui proses yang sangat sulit bagi Daud.
Mazmur 18 merupakan Mazmur gubahan Daud pada awal pemerintahannya. Melalui Mazmur gubahannya ini tergambar cukup jelas pengakuan Daud tentang Allah. Kalimat awal Mazmur Daud menyatakan “Aku mengasihi engkau ya Allah”. Kemudian Daud memakai kata-kata metafora untuk memperjelas sikap Allah menyatakan kasih dan perlindungan-Nya kepada Daud. Bila Daud menyatakan Allah menjadi bukit batu dan kubu pertahanannya menjelaskan bahwa dirinya terus-menerus terancam oleh kekuatan yang mau membinasakannya. Bila dia selamat bukanlah oleh kekuatannya tetapi semata-mata oleh perlindungan Allah. Allah menjadi :
- “bukit batu” merupakan jaminan keselamatan,
- “kubu pertahanan” jaminan keamanan,
- “perisai” jaminan kedamaian,
- “tanduk keselamatan” jaminan kemenangan, dan
- “kota benteng” jaminan kebahagiaan.
Semua pernyataan Daud tersaji sebagai Mazmur pujian dan syukur kepada Allah. Suatu kenyataan pahit dan penuh pergumulan membayangi perjalanan hidup Daud dalam jangka waktu yang cukup panjang. Jadi bila Daud akhirnya berhasil melewatinya dia pun mengungkapkan sukacitanya melalui Mazmur dan pujian kepada Allah. Daud jelas adalah seorang pemazmur, memuji dan penyembah kepada Allah. Semuanya adalah merupakan respon Daud kepada Allah. Daud mengagumi Allah setelah menerima hal-hal besar dari Allah yang sesungguhnya dia merasa tidak layak menerimanya. Daud tidak pernah berusaha mengingat-ingat jasa dan perbuatan baiknya, karena dianggap tak berarti dan hanyalah kesia-siaan belaka untuk mengingat-ingatnya. Tetapi Daud selalu mengenang kebenaran dan kebaikan serta kemuliaan Allah yang sangat menakjubkannya. Hasil perenungan itulah yang membuatnya bermazmur, bersyukur dan menyembah kemudian berseru “Saya mengasihi engkau, Ya Allahku”.(MT)
Bermazmur adalah respon kreatif atas kebaikan Allah.