Kamis 26 September 2019
HIDUP DENGAN BERBUAT BAIK
1 Tawarikh 20; Zakaria 8; Yohanes 5:19-47
Ayat Mas / Renungan
Yohanes 5:28-29 “Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,“dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.”
Dalam Yohanes pasal 5 ini Tuhan Yesus membuat beberapa pernyataan penting antara lain keunikan hubungannya dengan Allah yaitu hubungan Bapa dengan anak. Jadi Allah adalah Bapa-Nya. Kemudian Yesus tetap juga menyatakan kesamaan-Nya dengan Allah melalui penjelasan kesatuan hubungan dan kesamaan kuasa-Nya dengan Allah. Selanjutnya Yesus menyatakan bahwa Dia memiliki kuasa memberi hidup dan membangkitkan orang mati. Lebih jauh lagi Yesus menyatakan bahwa Dia berhak menghakimi semua orang dan menerima kehormatan dan berkuasa memberi hidup yang kekal .Dengan demikian Yesus betul-betul setara dengan Allah Bapa dan tidak ada alasan untuk mempertentangkan derajat antara Allah Bapa dan Allah anak.
Jelas bagi kita betapa pentingnya keselamatan abadi bagi siapapun yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Orang yang mendengar perkataan Yesus dan percaya kepada-Nya akan mempunyai hidup yang kekal, tidak terhukum karena sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Tetapi firman Tuhan masih lanjut, tidak berhenti di situ saja.
Ternyata keselamatan itu bukanlah anugerah Allah bagi mereka yang hanya sekedar percaya saja. Percaya kepada Yesus tanpa ada pertobatan tetap saja berada di dalam maut. Percaya harus pula dilanjutkan dengan perbuatan baik. Penghakiman berhubungan dengan perbuatan. Karena perbuatan berhubungan dengan iman atau percaya kepada Yesus. Perbuatan menunjukkan kepada iman dan keadaan batin seseorang. Kita dihakimi bukan hanya berdasarkan pengakuan iman kepada Kristus tetapi berdasarkan kehidupan dan perbuatan kita. Ini murni adalah ajaran Yesus. Siapapun yang memberi ajaran yang bertentangan dengan ajaran Yesus bahwa seseorang tetap memperoleh hidup yang kekal walaupun hidup diluar kehendak Kristus adalah suatu kebohongan. Ajaran yang tidak mengajarkan hidup dengan mengajar dan membangun moral yang baik adalah ajaran yang tidak lengkap.
Dalam kolose 3:5, rasul Paulus memerintahkan agar Jemaat Kristus membuang kelakuan-kelakuan yang buruk seperti percabulan, kenajisan, hawa nafsu yang liar dan keserakahan. Jadi jelas bahwa berperilaku benar dan hidup suci adalah bagian kehidupan yang harus dibangun sebagai rasa syukur atas anugerah keselamatan dari Kristus. Orang percaya mendengar dan membaca Firman agar Firman itu mengarahkannya hidup dengan berperilaku dan perbuatan baik. Perlu dipertanyakan pada diri sendiri “sudahkah kelakuanku mempermuliakan Yesus?”. (MT)
Percaya yang benar adalah percaya yang ditindaklanjuti dengan perbuatan baik.