Senin 23 September 2019
MENABUR DAN MENUAI
1 Tawarikh 16; Zakaria 5; Yohanes 4:27-42
Ayat Mas / Renungan
Yohanes 4:37-38 “Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.”
Pada umumnya orang hanya berhak menuai yang ditaburnya sendiri. Setiap orang akan menuai apa yang sudah ditabur adalah merupakan peribahasa yang cukup mendunia yang mengandung pengertian bahwa orang yang berbuat kebaikan akan beroleh kebaikan tetapi setiap pembuat kejahatan akan beroleh kejahatan pula. Bila disederhanakan setiap orang akan menerima konsekuensi dari semua perbuatannya. Jadi betul juga bahwa si penuai dan si penabur adalah orang yang sama. Tetapi peribahasa yang dikenal di sekitar negeri Samaria rupanya tidak umum karena membedakan antara si penabur dengan si penuai. Artinya si penabur dan si penuai adalah orang yang berbeda. Kurang jelas latar belakang peribahasa ini, tetapi Yesus mengutipnya karena sesuai diterapkan dalam pelayanan gereja.
Ada beberapa alasan bahwa peribahasa ini sangat sesuai dengan pelayanan gereja :
- Gereja adalah merupakan satu kesatuan di semua tempat dan di segala waktu. Jadi ada kemungkinan seorang umat Tuhan menyampaikan Firman beberapa tahun yang lalu tetapi tidak direspon pada saat itu. Sesuai dengan firman Tuhan bahwa Firman yang sudah ditabur tidak akan sia-sia. Sekarang ada seorang umat Tuhan yang bersaksi kepada orang yang sama. Dia langsung percaya. Berarti dia menuai yang ditabur umat Tuhan beberapa tahun yang lalu. Jadi yang menabur dan yang menuai berbeda. Tetapi itu adalah merupakan pelayanan gereja sebagai satu kesatuan.
- Yang menabur dan yang menuai adalah sama-sama utusan Allah yang melakukan pelayanan dan tanggung jawab masing-masing. Sebab itu lakukan saja tugas dengan baik karena yang penting adalah yang mengutus. Lagipula baik penabur maupun penuai tugasnya adalah sama yaitu menyaksikan firman Allah. Jadi kita tidak bisa bedakan kita sedang menabur atau menuai karena yang kita lakukan adalah menyaksikan atau memberitakan Injil. Bila orang mendengar firman tetapi tidak langsung percaya berarti kita sudah menabur. Bila percaya dan menerima Yesus berarti kita menuai yang sudah ditabur oleh beberapa orang percaya sebelumnya. Yang penting kita lakukan adalah hiduplah sebagai utusan Allah.
- Penabur dan penuai sama-sama bersukacita karena saling melengkapi dalam kerjasama yang dituntun oleh Roh Kudus. Kita bersukacita karena terutus sebagai penabur karena yang kita tabur tidak sia-sia. Penuai pun bersukacita karena dia diberi kesempatan menuai yang sudah ditabur sebelumnya. Jadi yang penting adalah kita umat terutus (MT)
Gereja adalah umat terutus untuk menabur dan menuai.