Jumat 20 September 2019
BIJI MATA TUHAN
2 Tawarikh 12; Zakaria 2; Yohanes 3:1-21
Ayat Mas / Renungan
Zakharia 2:8 “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya”
Nabi Zakaria bernubuat kepada 500.000 Yahudi yang pulang dari negeri pembuangan pada tahap pertama. Zakaria menasehati umat Allah agar kembali kepada Tuhan bukan hanya kembali ke Yerusalem supaya Tuhan mempunyai alasan tepat untuk menerima umat-Nya kembali. Nabi Zakaria juga menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah bukanlah penyebab Israel terbuang. Kejahatan merekalah yang membuat mereka terbuang. Allah meninggalkan umat Israel karena Allah tidak mungkin bersekutu dengan umat yang terus-menerus hidup dalam kejahatan. Saat Allah meninggalkan umat-Nya, maka umat-Nya tidak lagi mempunyai kekuatan. Mereka hidup tanpa Allah maka bangsa itu menjadi tawanan bangsa yang lebih jahat dari mereka. Seharusnya umat itu sudah menyadari tanpa Allah mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Bukan pula Allah yang mengatur peristiwa Babel menawan umat Allah menjadi bangsa yang terbuang ke Babel. Hal itu adalah peristiwa peperangan antar bangsa-bangsa yang jahat dan kuat mengalahkan bangsa yang jahat tapi lemah.
Allah tetap tidak setuju dengan kejahatan Babel menjarah Yehuda. Kedua bangsa sama-sama jahat tak perlu ada yang dibela. Untuk menjelaskannya kepada umat yang pulang dari negeri pembuangan Allah mengutus nabi Zakaria. Ternyata Allah memandang tindakan bangsa-bangsa yang menawan Yehuda adalah yang patut mendapat hukuman. Karena menjamah umatnya berarti menjamah biji mata Allah. Hal itu menjelaskan bahwa pemulangan Yehuda adalah merupakan campur tangan Allah. Dan terbukti bangsa-bangsa yang secara bergantian menawan Yehuda secara bergantian pula mengalami kehancuran. Sedangkan umat Allah yang tetap setia beriman tetap mengalami perlindungan Allah kendatipun mereka sebagai bangsa terbuang. Seperti kasus Daniel dan teman-temannya, Ester dan Mordekhai. Bukan hanya mereka tentunya banyak yang setia. Keberadaan umat yang setia inilah alasan Allah memakai raja Arthasasta memulangkan Yehuda kembali ke Yerusalem. Sisa orang Israel yang salah inilah yang menjadi biji mata Tuhan yang penting dan berharga bagi Dia.
Kita orang percaya dan pengikut Kristus, tetaplah setia. Walaupun kita hidup terancam oleh ancaman orang-orang jahat tetaplah tenang. Karena kita dijaga dengan baik seperti dia menjaga biji mata-Nya. Bahkan bukan kita yang diancam, bukan kita yang diusik, yang diancam dan diusik itu adalah biji mata Tuhan.(MT)
Umat Allah yang setia tetap terjaga karena dia adalah biji mata Tuhan.