Selasa 17 September 2019
PENGAKUAN YANG TULUS
1 Tawarikh 7-8; Zefanya 3; Yohanes 1:19-34
Ayat Mas / Renungan
Yohanes 1:22-23 “Maka kata mereka kepadanya: Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri? Jawabnya: Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.”
Yohanes pembaptis termasuk seorang tokoh yang mencairkan kebekuan berkepanjangan yang melanda umat Tuhan. Kehadirannya sontak menimbulkan keadaan yang cukup membuat para tokoh agama ingin tahu siapakah Yohanes pembaptis ini. Khotbah-khotbahnya yang dinamis membuat orang banyak berduyun-duyun datang mendengarnya. Ajakan untuk bertobat sangat tepat sehingga banyak orang meresponinya dan menyerahkan diri dibaptis sebagai tanda pertobatan. Yohanes pembaptis merupakan idola baru yang mempunyai banyak penggemar dan pendengar. Hal itu membuat petinggi Yahudi mengutus beberapa imam untuk mengintrogasi Yohanes pembaptis. Mereka menerka bahwa Yohanes pembaptis adalah sang Mesias yang sudah lama ditunggu umat Yahudi. Dari kedatangan imam sebagai utusan Yohanes dapat memastikan bahwa telah terjadi kesalahpahaman diantara orang-orang Yahudi. Kemungkinan besar sudah sering Yohanes pembaptis mendengar anggapan yang salah mengenai dirinya. Itulah sebabnya saat ditanya utusan petinggi Yahudi “siapakah engkau?”, dia langsung menjawab dengan tegas “aku bukan Mesias.” Yohanes tidak berdusta. Ada suatu nilai yang luhur dari sikap Yohanes ini. Yohanes tidak aji mumpung, dia tidak mau mengambil kesempatan untuk lebih tenar lagi. Bila saat itu Yohanes pembaptis menyatakan diri sebagai Mesias pasti dia langsung disambut dan ditahbiskan sebagai Mesias. Yohanes pembaptis tetap menyadari bahwa dia hanyalah suara yang berseru-seru. Dia hanyalah alat di tangan Allah. Dia hanyalah condong untuk menyuarakan suara kebenaran. Dia tidak ingin lebih, karena menjadi suara kebenaran untuk mengajak umat bertobat sudah cukup. Sungguh sangat berbeda dengan pendeta zaman now. Pendeta zaman now tidak puas hanya hamba Tuhan yang dipakai Allah untuk menyuarakan kebenaran itu, tetapi ingin menjadi pemilik suara kebenaran itu. Untuk mempertegas dirinya hanyalah alat di tangan Allah, Yohanes menjelaskan mengapa dia membaptis.
Dia hanyalah membaptis dengan air sebagai tanda pertobatan. Sedangkan Mesias akan membaptis dengan roh. Hanya Mesias atau Yesuslah yang berkuasa membaptis dengan roh. Bila baptisan air tanda pertobatan maka baptisan roh merupakan tanda dan ciri dinamis pengikut Kristus. salah satu karunia Yesus kepada orang percaya dalam membaptis dengan roh sebagai pemberiannya yang berlangsung sepanjang zaman untuk membangun iman semua pengikut-Nya. (MT)
Pengakuan yang benar adalah menyatakan diri apa adanya bukan menonjolkan diri karena ada apa-apanya.