Minggu 15 September 2019
DOA YABES
1 Tawarikh 3-4; Zefanya 1; 2 Korintus 13
Ayat Mas / Renungan
1 Tawarikh 4:10 “Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.”
Belakangan ini sebuah nyanyian rohani Kristen berjudul “doa Yabes” cukup sering dinyanyikan dalam ibadah-ibadah gerejawi. Hal ini bisa berdampak pemahaman kita terhadap pribadi Yabes itu menjadi cukup baik dan positif. Padahal pribadi Yabes itu termasuk agak kurang menyenangkan bila tidak mau disebut negatif. Pribadi Yabes itu tergambar dari arti namanya. Ibunya memberi nama Yabes dengan alasan bahwa ibunya melahirkannya dengan kesakitan. Tentu bukanlah kesakitan yang umum dialami oleh semua ibu yang melahirkan. Mungkin kesakitan yang luar biasa karena bayi Yabes mempunyai kelainan atau kelemahan yang berakibat susah untuk lahir. Begitu sangat menyakitkan sehingga ibunya memberi nama Yabes yang artinya menyakitkan.
Dalam perjalanan hidup berikutnya ternyata Yabes adalah seorang pemurung karena hidup dibayangi-bayangi kegelapan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melawan tetapi berbagai kesuraman hidup berlama-lama menerpa hidupnya. Yabes seperti menerima warisan kemurungan itu dari ibunya. Dia tidak menukar namanya dan tidak pula mampu mengubah temperamennya. Ternyata di belakangan hari ibunya memuliakan Yabes melebihi saudara-saudaranya, walaupun saudara-saudaranya tidak selemah Yabes. Ternyata Yabes menyadari kelemahannya, dan sadar atas ketidakmampuannya melepaskan diri dari kelemahan yang menjerat jiwanya.
Rupanya dalam perjalanan hidupnya dia belajar mengenai iman kepada Allah dan janji-janji Allah bagi orang yang berdoa kepada-Nya. Dia mengenal Allah yang dapat melakukan hal-hal yang besar kepada umat yang berharap dan berdoa kepada-Nya. Setelah Yabes berdoa Allah mengabulkan permohonannya. Dia pun berani menghadapi kelemahan dan temperamennya, dan terjadilah perubahan dalam hidupnya. Dia pun mulai memohon kepada Allah agar Allah memakai dirinya untuk kepentingan orang lain. Yabes terlepas dari kemurungan karena Yabes dilepaskan Tuhan dari dirinya. Bila ada kelompok yang menganggap doa Yabes ini cocoknya dipanjatkan oleh orang penganut teologia sukses sudah pasti pendapat mereka salah besar. Karena doa Yabes ini justru menekankan bahwa Allah mengabulkan doa semua orang percaya yang setia berseru kepadanya. Bahkan memberi penjelasan bahwa pertolongan Allah itu tidaklah datang secara otomatis hanya karena kita umat pilihan-Nya. Tetapi pertolongan Allah adalah sebagai tanggapan Allah menyatakan kasih dan pertolongan-Nya kepada orang yang berseru kepada-Nya. (MT)
Allah mengabulkan doa semua orang percaya dan setia berseru kepada-Nya