Sabtu 14 September 2019
PERNYATAAN IMAN
1 Tawarikh 1-2; Habakuk 3; 2 Korintus 13
Ayat Mas / Renungan
Habakuk 3:17-18 “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.”
Habakuk adalah nabi yang paling jelas menyuarakan mengenai iman. Dalam Habakuk 2:4 dia menyampaikan firman Allah dengan berkata “Sesungguhnya orang yang membusungkan dada tidak lurus hatinya tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya”. Bukan hanya melalui perkataannya saja dia menyuarakan iman tetapi juga melalui kesaksian pribadinya. Bila pasal 1 adalah merupakan pertanyaan habakuk kepada Allah karena kebingungannya mengapa Allah memakai Babel menghukum umat-Nya. Maka pasal 2 adalah merupakan jawaban Allah, kemudian pasal 3 adalah tanggapan Habakuk kepada jawaban Allah, nabi habakuk berdoa dengan sungguh-sungguh. Melalui pernyataannya dalam doanya sangat jelas bahwa diaberdoa secara khusus dengan kedalaman jiwanya, sehingga dapat disimpulkan bahwa dia berdoa dalam roh dan kebenaran. Habakuk membuka telinganya bukan hanya mulutnya saat berdoa. Dia pun mendengar berbagai kenyataan perbuatan Allah di masa yang lalu. Dia jelas mengetahui bahwa umat Allah telah salah dalam menanggapi pertolongan Allah. Umat-Nya bukannya menyatakan syukur melalui berbagai perbuatan baik dan benar malahan tak tahu bersyukur sehingga terlibat dalam perbuatan buruk dan berdosa. Selanjutnya Habakuk memohon kepada Allah agar Allah hadir di tengah umat-Nya dengan memanifestasi untuk menyatakan kuasa-Nya.
Habakuk tahu umat Allah akan binasa bila Allah tidak menolong dengan segera. Habakuk pun memohon juga agar Allah hadir di tengah umat-Nya dengan memanifestasikan kasih-Nya. Habakuk tahu betul umat Allah akan kehilangan status sebagai umat pilihan-Nya tanpa belas kasih dan anugerah Allah. Untuk lebih meyakinkan umat, Habakuk mengajak untuk melihat berbagai kenyataan sejarah bagaimana Allah menolong umat-Nya yang tetap bersandar kepada-Nya dalam segala zaman. Tetapi di akhir doanya Habakuk membuat pernyataan iman yang sangat mengagumkan. Habakuk tetap bersukacita dan setia beriman kepada Allah bukan karena berkat-berkat Allah. Habakuk tetap bersukacita kendatipun sedang dalam keadaan terhukum bersama umat Yehuda lainnya. Dalam masa sukar Habakuk justru semakin hidup dalam kehendak Allah sebagai sumber kekuatan dan sumber keselamatan. (MT)
Bukan sukses, bukan perolehan, bukan pula kedudukan terhormat. tetapi Allah-lah sumber sukacita.