Kamis 12 September 2019
TERUSLAH MELAWAN DOSA
2 Raja-raja 23-24; Habakuk 1; 2 Korintus 10
Ayat Mas / Renungan
Habakuk 1:13 “Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?”
Kalau nabi Yeremia bernubuat kepada orang Yehuda yang akan terbuang karena murtad maka Habakuk adalah nabi yang bernubuat untuk menguatkan kaum Yehuda yang masih hidup dalam kesalehan. Nabi Habakuk menjelaskan mengapa Allah memakai bangsa kafir menghajar umat-Nya. Walaupun Habakuk adalah nabi yang gelisah memikirkan cara Allah dalam menghukum umat-Nya. Menurut Habakuk umat Yehuda memang layak dihukum atas berbagai kejahatan yang mereka lakukan untuk menentang perintah Allah. Tetapi yang menggelisahkan Habakuk adalah mengapa Allah memakai orang Babel menghukum umat-Nya. Karena faktanya orang Babel jauh lebih jahat dan lebih buruk moralnya dari orang Yehuda. Itulah sebabnya Habakuk bertanya dalam kebingungannya kepada Allah. Habakuk tak dapat memahami cara-cara Allah dalam menghukum umat-Nya. Pada awalnya Allah seakan-akan membiarkan umat Yehuda berbuat jahat. Menurut Habakuk dosa Yehuda sudah sangat besar dan sepatutnyalah dihukum. Dalam kegelisahannya Allah menjawab dalam waktu dekat Allah akan menghukum Yehuda dengan memakai bangsa Babel. Allah tidak membiarkan Habakuk berlama-lama dalam kebingungannya. Karena Allah menjelaskan bahwa akan halnya Babel bertindak jahat kepada Yehuda adalah merupakan kejahatan manusia yang nyata. Bukanlah desain Allah. Itulah sebabnya pada waktunya Allah pun akan menghukum Babel atas kejahatannya.
Ketika Habakuk berdoa kepada Allah dengan berkata “mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman.”
Ada dua pemahaman mengenai kalimat tersebut :
- pertama karena Allah itu suci maka sangat peka terhadap kejahatan dan kelaliman. Tidak ada kejahatan dan kelaliman yang dibiarkan tanpa akibat buruk bila tidak segera diselesaikan. Kadang-kadang Allah tidak menghukum bukan berarti masa bodoh. Tetapi Dia memberi kesempatan untuk bertobat. Karena Allah sesungguhnya tidak menghendaki kematian atau celaka menimpa orang berdosa melainkan pertobatan merekalah yang dikehendaki dan ditunggu oleh Allah.
- Kedua karena Allah itu suci maka Dia sangat peduli kepada kehidupan umat-Nya yang hidup menjauhkan diri dari dosa dan kejahatan. Allah mengetahui dan mengenal manusia yang terlahir dengan kecenderungan hati untuk berdosa. Itulah sebabnya Allah tak menuntut manusia hidup tanpa dosa dan kesalahan. Allah sudah senang melihat manusia bila terus hidup melawan dosa dan meminimalisir kesalahan. (MT)
Tidak harus hidup suci yang penting teruslah melawan dosa.