Rabu 11 September 2019
PETUNJUK TUHAN
2 Raja-raja 22; Nahum 3; 2 Korintus 9
Ayat Mas / Renungan
2 Raja-raja 22:13 “Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya.”
Yosia yang menjadi raja Yehuda pada usia delapan tahun termasuk raja Yehuda yang benar, dan dia termasuk raja terakhir yang memimpin Israel dengan benar. Pada usia 16 tahun dia mulai menunjukkan wibawanya sebagai seorang pemimpin yang sungguh-sungguh mencari Tuhan.
Tahun-tahun berikutnya dia membersihkan Yehuda dari penyembahan yang palsu yang sarat dengan sinkritisme. salah satu sikap yang jelas adalah memperbaiki bait suci yang sudah rusak karena lama tidak difungsikan sebagai pusat penyembahan yang benar kepada Allah. Yosia menunjuk imam Hilkia menjadi kepala proyek renovasi bait Allah tersebut. Dalam hal ini raja Yosia tidak bertindak sembarangan karena dia sudah meminta petunjuk Tuhan. pada usia26 tahun setelah memerintah 18 tahun Yosia semakin menunjukkan diri sebagai pemuda dewasa berwibawa dan memiliki semangat besar untuk membawa umat taat kepada Allah. Ketika renovasi bait Allah sedang berjalan Hilkia menemukan kitab suci yang sudah lama tidak dibacakan lagi untuk mengingatkan umat Allah agar tetap setia. Penemuan ini sangat menyukakan hati raja Yosia. Penemuan ini juga adalah satu pembuktian bahwa Allah terlibat langsung melindungi firman-Nya. Allah terlibat langsung dalam penyusunan dan pelestarian firman-Nya yang tertulis. Allah telah menyatakan bahwa Dia menuntun dan melindungi Firman-Nya dari kerusakan oleh tangan-tangan para penyembah berhala. Firman Allah yang terilhamkan itu tidak akan pernah dapat dimusnahkan oleh kekuatan apapun. Ketika kitab itu dibacakan di hadapan raja Yosia, raja pun semakin mengetahui dengan jelas betapa umat Allah telah jatuh ke dalam dosa.
Yosia meminta petunjuk, ternyata dosa umat telah berakibat fatal karena mendatangkan hukuman yang tak terelakkan. Resiko buruk pasti menimpa umat Allah yang sering mengolok-olok dan menolak utusan Allah. Dosa umat Allah yang terlalu ringan mengejek, menganiaya sebagai sikap penolakan kepada nabi-nabi sudah terlalu lama sehingga hukuman tidak terelakkan lagi. Tetapi oleh kerendahan hati Yosia yang diterapkan melalui doa dan sikapnya kepada Allah maka umat Allah yang meneladani sikap rajanya mengalami pembaharuan dan menerima kasih karunia Allah. Saat umat-Nya rendah hati menerima resiko dosa-dosa adalah suatu ungkapan bahwa mereka tak dapat hidup tanpa kasih karunia Allah. Umat menanggapi firman Allah dengan mengaku dosa dan mohon pengampunan serta bertobat. Pembaharuan dan pemulihan pun terjadi. (MT)
Petunjuk Tuhan tak cukup diketahui tetapi harus ditaati.