Senin 09 September 2019
KEBAIKAN ALLAH
2 Raja-raja 19; Nahum 1; 2 Korintus 6-7
Ayat Mas / Renungan
Nahum 1:7-8 “TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang- orang yang berlindung kepada-Nya “dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap.“
Nahum adalah seorang nabi yang mengalamatkan nubuatnya kepada bangsa asing seperti nabi Obaja dan nabi Yunus. Tidak ada nubuat tentang dosa dan penyembahan berhala di Yehuda. Ada kemungkinan Nahum menulis nubuat kepada Asyur saat terjadi gerakan pembaharuan di Yehuda pada saat Yosia raja Yehuda. Justru bila terjadi gerakan pembaharuan umat Allah, maka Allah pun melindungi umat-Nya dan melawan bangsa asing yang berusaha memerangi umat pilihan-Nya. Kepada bangsa asing yang mau memerangi bangsa Yehuda itulah nabi Nahum bernubuat. Bangsa asing itu adalah bangsa Asyur yang beribukotakan Niniwe. Pada zaman itu bangsa Asyur yang sudah berhasil menghancurkan Israel Utara terkenal sangat kejam terhadap bangsa yang dikalahkannya. Bangsa yang dikalahkan disiksa tanpa ampun. Sebelum Nahum Allah sudah mengutus nabi Yunus bernubuat ke Niniwe sebagai pusat pemerintahan Asyur. Bangsa itu sempat bertobat hanya dalam waktu yang sangat singkat. Kemudian kembali lagi menjadi bangsa yang terkenal dengan kejahatan dan kekejamannya. Untuk itulah Allah mengutus nabi Nahum bukan lagi untuk memperingatkan supaya bertobat. Nahum diutus untuk memberitahukan hukuman yang akan menimpa Asyur. Setelah Asyur menaklukkan Israel Utara kini mereka berusaha menyerang daerah-daerah tertentu di Yehuda.
Dua(2) hal yang saling bertentangan dalam nubuat nabi Nahum :
- Pertama adalah mengenai hukuman dan kejatuhan Asyur sebagai bentuk keadilan Allah. Allah tidak akan membiarkan Asyur terus dengan kejahatan yang menghancurkan bangsa-bangsa lain tanpa belas kasihan. Asyur yang mempunyai kekuatan jauh melebihi bangsa-bangsa di sekitarnya termasuk Yehuda telah lama bertindak kejam tanpa perlawanan. Dalam rangka melindungi umat-Nya dan juga membela kebenaran Firman-Nya Allah akan membalas kejahatan Asyur untuk menyatakan keadilannya. Karena Allah adil maka setiap kejahatan harus dihukum.
- Kedua yang berbeda dengan sikap Allah ke Asyur adalah sikap Allah kepada Yehuda. Allah justru memberikan dirinya sebagai pelindung untuk menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya. Ini merupakan kabar baik bagi umat-Nya. Allah menganugerahkan damai sejahtera kepada umat-Nya. Umat-Nya tak perlu memberi perlawanan karena Allah sendirilah yang berperang untuk umat-Nya.
Dapat disimpulkan bahwa bila umatnya taat Firman, yang diuntungkan adalah umat-Nya sebab itu taat sajalah. (MT)
Allah yang baik menganjurkan umat-Nya taat Firman karena bila taat yang diuntungkan adalah umat-Nya.