Minggu 18 November 2018
MEMPUNYAI KEHIDUPAN BERKELIMPAHAN
Yohanes 10:1-21
Pada saat Yesus melaksanakan tugas-Nya termasuk mempersiapkan murid-murid-Nya keadaan masyarakat Yahudi umat Allah berada dalam tekanan oleh para pemimpin-pemimpin agama. Kondisi hidup keagamaan menjadi sangat miskin, sempit dan kering. Hal itu terjadi karena para pemimpin seperti ahli Taurat, Farisi dan Saduki tidak mengenal Allah. Para pemimpin agama menyembah Allah pada hal mereka tidak mengenal siapakah Allah itu. Kendatipun secara imani dan nuraniah mereka mengetahui bahwa Allah ada dan Ia patut disembah. Berada dalam kepemimpinan yang kurang baik dan benar inilah umat Allah mengalami kekeringan rohani. Dalam keadaan seperti inilah Yesus datang.
Dengan kedatangan-Nya ke dunia akan terjadi pembaharuan dalam hidup keagamaan. Kemudian Dia bukan hanya mengenal Allah tetapi Dia adalah Allah yang menjadi manusia yang diutus Allah Bapa untuk menyelamatakan manusia. Dia menyatakan diri melalui berbagai tanda mujizat dan ajaran yang menakjubkan. Dia adalah pemimpin yang mengumpamakan diri-Nya sebagai gembala yang baik. Umat Yahudi adalah penggembala domba, sehingga domba menjadi milik yang sangat berharga bagi mereka. Domba terkadang tinggal satu rumah dengan pemiliknya, tetapi domba akan selalu lebih dekat dengan gembalanya.
Tetapi pada zaman itu ada dua gembala yang berpredikat gembala yaitu gembala upahan dan gembala pemilik domba. Yesus adalah gembala pemilik domba yang datang untuk milik kepunyaan-Nya. Dia adalah gembala yang memberi hidup berkelimpahan. Dia datang memulihkan iman. Dia datang menghalau kemiskinan dan kekeringan hidup dan menggantinya dengan kelimpahan. (MT)