Selasa 13 November 2018
MENUNTUN KEPADA KEKEKALAN
Yohanes 4:1-42
Dalam percakapan selanjutnya ajaran Yesus yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan nyata melalui percakapan-Nya dengan perempuan Samaria. Dalam percakapann pertama adalah dengan seorang tokoh agama yang terkenal dengan moral yang baik. Sedangkan percakapan kedua ini dengan seorang perempuan Samaria seorang rakyat biasa tersingkirkan karena moral yang buruk. Melalui peristiwa ini ada satuhal yang ingin disampaikan Yohanes yaitu menunjukkan pengabdian Yesus kepada tujuan Bapa-Nya menuntun orang berdosa kepada hidup yang kekal.
Perempuan Samaria mengakui Yesus sebagai Tuhan dan nabi karena Yesus mengetahui latar belakangnya dengan jelas. Satu ajaran yang sangat sentral adalah “Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4:24). Samaria berpendapat Allah ada di gunung sedangkan Yahudi meyakini Allah ada di Yerusalem. Yesus mengatakan Allah itu Roh berarti tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Allah ada di mana saja dan kapan saja bagi umat-Nya dalam penyembahan yang benar dengan kedalaman roh dan hati yang tulus. Dalam percakapan yang cukup memakan waktu yang panjang akhirnya Yesus mengakui bahwa Dia-lah Mesias. Kepada murid-murid-Nya yang sedikit terganggu menyaksikan Yesus berdialog dengan perempuan Samaria itu Yesus menyatakan bahwa Dia sedang menyelesaikan pekerjaan Bapa yaitu menuntun seorang berdosa kepada kekekalan. Perempuan itu ternyata tidak bisa diam, dia segera memberitakan kepada orang Samaria lainnya.
Oleh pemberitaanya banyak orang Samaria datang kepada Yesus. Bukan hanya datang kepada Yesus, tetapi percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan juga selamat. Ajaran Yesus terbungkus dengan rapi melalui kisah percakapan-Nya, yang membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan.(MT)