Sabtu 10 November 2018
MELIHAT KEMULIAAN ALLAH
Yohanes 9:1-12; 11:58-44
Dari tujuh tanda mujizat yang tercatat oleh Yohanes ada dua mujizat yang dinyatakan agar pembaca mengetahui dan memahami dengan jelas tentang melihat pekerjaan dan kemuliaan Allah.
Pertama: Yesus mengajak kita agar menghindari sikap menuduh seseorang berdosa atas penderitaan yang menerpanya. Pendapat yang umum pada saat itu adalah orang buta karena kesalahannya atau dosanya. Masalah timbul bila seseorang terlahir buta, yang berdosa dia atau orangtuanyakah? Jawaban Yesus sangat mengejutkan murid-Nya “Bukan dia atau orangtuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia” (Yohanes 9:3). Jadi Yesus meluruskan pendapat yang salah. Walaupun ada penyakit berat akibat kesalahan tetapi tidak selalu. Lagi pula mencari akar permasalahan betul penting tetapi lebih penting lagi memberi solusi. Solusinya adalah pekerjaan Allah harus dinyatakan pada setiap masalah. Dalam hidup orang buta ini betul-betul pekerjaan Allah dinyatakan. Kembali Yohanes menampilkan kasus ini untuk meyakinkan pembaca bahwa Yesus adalah Tuhan yang sejati.
Kedua: Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah 4 hari berada dalam kuburan. Ketika Marta memprotes Yesus yang memerintahkan agar batu penutup kuburan Lazarus dibuka Yesus berkata “Bukankah sudah kukatakan kepadamu: jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?”. Dan pada saat itu pula Yesus menghidupkan Lazarus agar melaluinya umat melihat kemuliaan Allah. Tuhan Yesus membuktikan diri sebagai kebangkitan dan hidup (Yohanes 11:24). Mujizat ini memicau keinginan para pemimpin Yahudi untuk membunuh Yesus.
Semua mujizat itu pun semakin nyata. Yesus bangkit dari kematian. Lengkaplah sudah Yohanes memilih tujuh tanda mujizat yang meyakinkan pembaca Injilnya semakin percaya “Yesus adalah Tuhan” (MT)