Selasa 06 November 2018
BUKAN MUJIZAT TETAPI YESUS
Yohanes 4:46-54
Yohanes menyatakan bahwa mujizat pertama dan kedua yang dilakukan Yesus adalah mengubah air menjadi anggur dan menyembuhkan anak pegawai istana. Tentu saja Yohanes tidak bermaksud memberi urutan mujizat keseluruhan yang dilakukan Yesus. Yohanes ingin menjelaskan bahwa mujizat pertama dan kedua adalah dua tanda mujizat dari tujuh tanda yang dipilih untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Yohanes ingin supaya pembacanya tetap lebih tertarik kepada Yesus daripada Mujizat yang dilakukan. Bukan mujizat yang penting melainkan pembuat mujizatlah yang lebih penting. Karena mujizat akan selalu merupakan kejadian dalam pekerjaan Kerajaan Allah, baik langsung oleh Yesus sendiri, baik oleh hamba-hamba-Nya yang dipakai untuk perluasan Kerajaann Allah. Tetap saja bukan mujizat dan hamba-Nya yang penting tetapi Yesuslah terpenting. Jadi Mujizat haruslah tetap sebagai tanda bahwa Yesus adalah Tuhan.
Jadi jangan fokus ke mujizat melainkan kepada Yesus pembuat mujizat itu. Pegawai istana yang mengharapkan Yesus menyembuhkan anaknya jelas-jelas sangat memusatkan hati dan pikirannya kepada Yesus. “Pegawai istana itu berkata kepadanya: Tuhan datanglah sebelum anakku mati. Kata Yesus kepadanya “Pergilah, anakmu hidup! orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya,lalu pergi” (Yohanes 4:49-50). Ketika hamba-hambanya datang mengabarkan kesembuhan anaknya dia tidak segera menemui anaknya. Dia malah bertanya pukul berapa anaknya sembuh. Kemudian disesuaikan dengan waktu ketika Yesus mengatakan “Pergilah anakmu hidup”.
Jelas bahwa hati dan pikirannya diarahkan kepada Yesus dan perkataannya. Bukan hanya mujizat, tetapi mujizat harus mengarahkan dan mendekatkan kita kepada Yesus sumber mujizat itu. (MT)