Kamis 31 Mei 2018
SADARLAH SEBAIK-BAIKNYA
1 Korintus 15:12-34
Tidak jarang Tuhan Yesus berhadapan langsung dengan orang Saduki. Kelompok Saduki ini adalah kelompok yang tidak percaya tentang kebangkitan orang mati. Walaupun kelompok ini menyaksikan Lazarus yang dibangkitkan Yesus tetap saja mereka tidak percaya. Pada hal personil Sanhedrin sangat didominasi kelompok Saduki ini. Sanhedrin adalah lembaga pengadilan agama Yahudi. Tidaklah mengherankan bila kelompok ini bersedia menyuap serdadu yang menyaksikan kebangkitan Yesus agar menyebarkan berita bohong bahwa mayat Yesus dicuri oleh murid-murid-Nya. Pada awal berdirinya gereja pertama di Yerusalem hingga perkembangannya yang sangat pesat ke Asia hingga ke Eropa kelompok Saduki ini bukanlah kendala bagi gereja. Tetapi mereka muncul lagi dengan cara-cara yang berbeda. Tetapi prinsipnya sama yaitu tidak percaya ada kehidupan setelah kematian.
Berlatar belakang pemahaman atas konsep Yahudi ternyata ada juga kelompok dalam gereja yang tidak percaya akan adanya kebangkitan setelah kematian. Sehingga rasul Paulus mengingatkan agar gereja menolak kesalahan ini karena jelas-jelas sangat bertentangan dengan firman Allah.
Rasul Paulus memberikan beberapa argumentasi :
- Pertama, bahwa kebangkitan Yesus adalah jaminan akan kebangkitan dan hidup kekal setelah kematian. Dan bila tanpa kebangkitan yang dijamin kebangkitan Yesus sia-sialah iman pengikut Kristus. Kebangkitan Yesus adalah merupakan kebangkitan sulung mengawali kebangkitan para pengikut-Nya.
- Kedua, “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang paling malang dari segala manusia” (1 Korintus 15:19). Rupanya sudah sampe kepada keyakinan yang betul-betul menyimpang dari firman Allah. Umat sudah tidak lagi menghubungkan pengharapan kepada kekekalan. Gereja telah mempunyai keyakinan yang menyimpang. Karena menaruh harap kepada Kristus hanya dalam hidup sementara ini saja. Gereja harus menikmati penyertaan Yesus di bumiu ini dan kini. Tetapi bukan itu tujuan utama Yesus datang ke dunia. Tujuan utamanya adalah memberi keselamatan untuk hidup bersama Dia dalam kekekalan. “Janganlah kamu sesat pergaulan yang buruk merusakkan kebinasaan yang biak” (1 Korintus 15:33). Orang percaya yang tidak percaya aka nadanya hidup setelah kematian terjerumus kepada kehidupan dan perilaku yang buruk. Rasul Paulus menasehati agar gereja yang sejati menjauhinya supaya tidak berpengaruh.
Selanjutnya rasul Paulus menasehati “Sadarlah kembali dengan sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi…” Rupanya kesalahan fatal ini adalah merupakan kesalahan yang tidak disadari, karena biasanya cara masuknya halus dan secara perlahan.
Para penuai yang tangguh, betapa perlu berhati-hati untuk terus menjaga iman kita dengan terus sadar sebaik-baiknya. Tentu saja kita tidak mau kehilangan yang utama yaitu hidup kekal yang disediakan Tuhan Yesus untuk kita. Sebab itu sadarlah sebaik-baiknya.
- M-1; M-2; M-3; M-4 : Baca, renungkan, lakukan dan bagikan Firman Tuhan.