Rabu 30 Mei 2018
DOSA YANG TAK DISADARI
Mazmur 19:1-5
Iman kepada Yesus membawa seseorang mengayunkan langkahnya untuk terus maju. Segala sesuatu yang mendudung untuk terus maju pastilah ditekuninya dengan baik. Sudah dapat pula dipastikan bahwa untuk mengungkapkan kasihnya kepada Allah dan sesame dia menyakini dengan segenap hati. Sama halnya seperti pemazmur yang sangat mengagumi Allah dan firman-Nya. Pemazmur mengajak umat mengamati alam dan perjalanan waktu. Alam sesungguhnya tidak diam, tetapi mengumandangkan kemualiaan Allah dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pemazmur ingin mengkritik paham yang menyakini bahwa alam itu adalah perwujudan Ilahi yang merupakan kekuatan yang menguasai nasib manusia. Pemazmur juga menolak sikap sebagian orang yang menyakini bahwa alam ini terjadi secara kebetulan. Menurut pemazmur alam adalah ciptaan Allah secara natural pasti terus menerus secara berkesinambungan memuliakan Allah. Bagi pemazmur dan seluruh umat Allah menolak semua pendapat yang salah karena hanya menerima pengataman Alkitabiah mengenai semesta alam sehingga selalu gemar untuk mengungkapkan ciptaannya.
Sama seperti pemazmur, penuai pun harus memuliakan memuliakan dan mengasihi Allah serta mentaati firman-Nya. Karena firman Allah adalah peraturan yang membentuk umat-Nya hidup teratur. Firman Allah adalah perintah yang menuntun umat-Nya hidup dalam kebenaran. Firman Allah adalah hokum yang menjaga hubungan agar tetap terjalin sehingga tercipta keadilan diantara umat Allah. Tetapi walaupun pemazmur dan umat Allah sungguh-sungguh berusaha melayani dan mengasihi Allah, keterbatasan membuat mereka bisa salah. “Siapakah yang dapat mengetehaui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari” (Mazmur 19:13). Pemazmur betul berjuang untuk hidup benar di hadapan Allah , tetapi dia bukanlah manusia yang sempurna. Sehingga bisa saja gagal bersikap dan berperilaku tidak sesuai dengan kehendak Allah tanpa disadari. Sehingga dia berdoa agar diampuni dari kesalahan yang betul-betul tidak disadari.
Alangkah baiknya bila kita bersikap seperti pemazmur. Dia betul-betul sudah berusaha maksimal untuk hidup benar dihadapan Allah. Dia menjauhkan diri dari perilaku yang membuatnya terjatuh dalam dosa. Dia juga berjuang untuk mentaati firman Allah agar hidupnya semakin berkenan kepada Allah. Tetapi dia tetap mengakui keterbatasannya, akan kemungkinan melakukan kesalahan tanpa disadari.
Kalau kita jujur, mungkin saja kita lebih sering melakukan perbuatan salah yang betul-betul tidak sadar atau tidak mengetahui sama sekali bahwa itu salah. Dulu bagiku merokok itu tidak salah, tetapi sekarang bagiku merokok berarti berbuat atau melakukan beberapa kesalahan antara lain: merusak kesehatan diri sendiri dan kesehatan orang lain. Perjalanan iman ke depan bisa membuatku menyadari bahwa yang kuanggap benar sekarang ke depan menjadi sesuatu yang salah. Teruslah melangkah jangan berhenti membangun kehidupan agar semakin indah.
- M-1; M-2; M-3; M-4 : Baca, renungkan, lakukan dan bagikan Firman Tuhan.