Selasa 29 Mei 2018
MENJADI INSAF
Amsal 19:1-29
Amsal raja Salomo adalah salah satu cara mengungkapkan betapa banyaknya hal yang sering terjadi bukan yang seharusnya terjadi. ”Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya” (Amsal 19:4). Amsal 19:4 ini sungguh sering terjadi. Tetapi bukanlah yang seharusnya terjadi. Sebab yang seharusnya terjadi adalah kita harus bersahabat dengan semua orang tanpa mempertimbangkan status sosialnya.
“Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi” (Amsal 19:6). Ini pun adalah yang sering terjadi bukan yang seharusnya terjadi. Jangankan jemaat, para pendeta pun sering bukan hanya mengambil hati tetapi cari muka kepada donator dan menempel pada si kaya yang suka memberi. Tetapi hal ini adalah yang sering terjadi bukan yang adalah salah satu nasehat yang mengungkapkan hal-hal yang seharusnya, tetapi kenyataannya yang sering terjadi adalah justru sebaliknya. “Siapa berpegang padaperintah, memelihara nyawanya, tetapi siapa menghina Firman akan mati” (Amsal 19:16).
Seharusnya kita terpelihara karena memegang dan mentaati Firman, tetapi kenyataannya lebih banyak melanggar dan menghina Firman pada hal konsekuensinya sangat fatal. Tetapi Amsal Salomo juga adalah merupakan petunjuk praktis dalam menjalani kehidupan. “Siapa memperoleh akal budi mengasihi dirinya, siapa berpegang pada pengertian mendapat kebahagiaan” (Amsal 19:18). Jadi orang yang tekun belajar adalah orang yang menata masa depannya secara tepat dan benar. “Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi istri yang berakal budi adalah karunia Tuhan. (Yosua 19:14). Ini merupakan nasehat praktis dalam memilih pasangan hidup. Pasangan yang takut kepada Tuhan lebih baik dari pasangan berpenampilan elok dan menarik. Jadi dalam membangun keluarga yang tangguh dan berbahagia dimulai dengan langkah awal dalam memilih pasangan jadi dalam memulai pernikahan semua umat Tuhan membutuhkan bimbingan Allah agar terhindar dari penderitaan, penyesalan dan malapetaka. “Siapa menaruh belas kasihan pada orang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu” (Amsal 19:17). Orang bermurah hati tidak sepatutnya mengharapkan balasan dari orang yang dikasihi. Tuhan sendirilah yang akan membalasnya. Karena Tuhan yang membalas sebaiknya jangan mengharapkan materi sebagai balasan tetapi tentu lebih bernilai atau berharga dari bentuk materi. “Jikalau si pencemooh kau pukul, barulah orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, jikalau orang yang berpengertian di tegur, ia menjadi insaf” (Amsal 19:25)
Disiplin tegas membuat seseorang menjadi bijak dan teguran membuat seseorang menjadi insaf. Jadi sesungguhnya semua nasehat raja Salomo, dalam berbagai bentuk penyampain bertujuan agar penerima nasehat itu menjadi insaf. Insaf adalah suatu nilai yang sangat berguna. Jadi para penuai yang tangguh biarlah semakin jauh kita melangkah, menjadi insaf.
- M-1; M-2; M-3; M-4 : Baca, renungkan, lakukan dan bagikan Firman Tuhan.