Senin 28 Mei 2018
INSAF DENGAN SEGENAP HATI
Yosua 23:1-16
Insaf bukanlah hanya sekedar sadar. Insaf artinya sangat memahami dan sangat menyakini sesuatu secara benar dan menyakinkan. Dalam pidato perpisahan Yosua kepada pemimpin –pemimpin Israel. Yosua melarang umat-Nya bergaul dengan bangsa penyembah berhala. Sebab penyembah berhala tidak insaf akan kebodohan yang menguasai pikiran mereka. Penyembah berhala melakukan ritual-ritual tanpa insaf akan apa yang mereka lakukan. Baal adalah salah satu berhala tertinggi orang Kanaan. Atas nama dewa baal itu orang Kanaan merendahkan martabat mereka dengan cara melakukan ritual pelacuran, pesta pora dursila dan perbuatan-perbuatan seks tak bermoral.
Para nabi dan imam baal menjadi pembunuh resmi anak-anak kecil, serta mengorbankan bayi-bayi mereka dalam kuil-kuil. Semua itu mereka lakukan karena tidak insaf bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah suatu kesalahan fatal. Itulah sebabnya Allah memerintahkan agar umat-Nya tidak bergaul dengan mereka. Bergaul dengan mereka berpotensi teroengaruh melakukan perbuatan tanpa pemahaman alias tidak insaf. Yosua justru memerintahkan para pemimpin Israel untuk insaf dengan sepenuh hati mengasihi Allah. Artinya mempunyai kasih yang jelas bukan kasih yang buta. Insaf cinta bukan mabuk cinta. Bila atas nama agama dan keyakinan, melakukan perbuatan tanpa insaf maka jangan salahkan dunia sekuler menuduh bila agama sebagai candu masyarakat. Belakangan ini kita dikagetkan peristiwa satu keluarga melakukan terror bom ke tiga gereja di Surabaya.
Orang tua dan empat orang anak melakukan praktek bom bunuh diri. Hal serupa bukanlah pertama terjadi. Sangat sulit diterima akan sehat, karena mereka menyakini perbuatan keji ini justru membawa mereka masuk sorga. Mereka melakukannya atas nama prinsip dan keyakinan hidup. Hanya saja mereka tidak insaf atas perbuatan dan keyakinan mereka. Tidaklah mengherankan bila mereka bertindak sangat bertentangan dengan nalar. Alasannya adalah “tidak insaf” akan apa yang dilakukan dan diyakini.
Orang yang tidak insaf cenderung tidak mempunyai pemikiran yang sehat. “Maka sekarang, sebentar lagi aku akan menempuh jalan segala yang fana. Sebab ituu insaflah dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu bahwa satupun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi” (Yosua 23: 13). Yosua betul-betul mengasihi Allah dengan insaf. Artinya dengan pemahaman dan pengertian yang sungguh-sungguh, dengan alas an yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Yosua tentu mempunyai data-data yang jelas akan kebaikan Allah melalui pengalaman panjang hidup sebagai umat Allah, dan memimpin bangsa Israel. Yosua telah membuktikan kasihnya kepada Allah yang diungkapkan melalui ketaatannya kepada pemerintah Allah.
Para penuai yang tangguh! Pastikan bahwa segala sesuatu ungkapan kasihmu kepada Allah lakukan dengan insaf segenap hati dan insaf segenap jiwa.
- M-1; M-2; M-3; M-4 : Baca, renungkan, lakukan dan bagikan Firman Tuhan.