Senin 21 Mei 2018
ROH YANG KREATIF
Kejadian 1:1-25; Kejadian 2:1-7
Sering terdengar pendapat bahwa akhir zaman ini adalah zaman karya Roh Kudus. Tentu bukan tanpa alasan pendapat itu muncul ke permukaan, ada alasan kuat sehingga pernyataan itu diberitakan. Tetapi perlu kita berpikir jernih dalam menyikapi istilah zaman Roh Kudus.
Roh Kudus itu abadi, tidak dibatasi sekat-sekat zaman. Roh Kudus itu terus berkarya kekal dan tidak ada ruang dan waktu yang mampu membatasi Roh Kudus untuk berkarya. Alkitab diawali dengan Allah menciptakan langit dan bumi. Kemudian Allah menata ciptaan-Nya itu dengan munculnya kurun waktu hari pertama sampai hari ketujuh. Alkitab juga menjelaskan bahwa Roh Allah melayang-layang secara kreatif ambil bagian dalam menata ciptaan Allah sehingga alam semesta tertata sempurna. Kreativitas Roh Kudus terus berlangsung pasti dan berkesinambungan. Segala sesuatu yang bersifat menata untuk berkesinambungan alam tidak terlepas dari karya Roh Kudus. Segala sesuatu yang terjadi dalam alam semesta tidak terlepas dari penguasaan dan kontrol Roh Kudus. Dan tujuan segala kedahsyatan dan kejadian di alam semesta ini adalah untuk kemuliaan Allah penciptanya.
Dalam hal menciptakan manusia Allah bertindak spesifik yang berbeda dengan mencipta alam. Manusia seperti yang kita lihat sekarang adalah kreasi Allah yang sempurna.
Peristiwa penciptaan dalam kejadian 1, dalam mencipta dan menata alam dijelaskan secara detail, sedangkan dalam mencipta manusia tidak dijelaskan secara detail.
Sedangkan dalam kejadian 2 adalah sebaliknya. Penciptaan manusia dijelaskan secara detail. Hal yang menarik dalam penciptaan manusia adalah bahwa Allah mencipta dengan bahan yang sudah diciptakan-Nya lebih dulu dari yang tidak ada menjadi ada. Manusia diciptakan Allah dari tanah dengan tangan-Nya dan menghembus lobang hidungnya dengan nafas-Nya. Cara Allah mencipta menjelaskan bahwa manusia terdiri dari tubuh (tanah), jiwa (kreasi Allah) dan roh (nafas Allah). Nafas Allah menjelaskan bahwa dalam mencipta manusia Roh Kudus (nafas Allah) juga berperan.
Kalau dalam perjalanan sejarah manusia terjadi perbedaan warna kulit dan budaya hal itu dapat diartikan sebagai kreasi Allah dalam perjalanan sejarah manusia. Jadi selama alam dan isinya termasuk manusia masih ada Roh Kudus akan terus berkreasi dalam menata alam dan menata kehidupan manusia. Karena Roh Kudus adalah roh yang kreatif, kita umat-Nya terbukalah untuk ditata Roh Kudus.
- M1 – Menerima : Terima firman Tuhan sebagai fakta dan kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Coba sebutkan tiga pengalaman spiritual Filipus.
- M3 – Melakukan : Alamilah kebenaran bahwa Roh dapat berbicara kepada saudara, boleh melalui hati boleh juga melalui telinga.
- M4 – Membagikan : Sharingkan pengalaman spiritual saudara.