Minggu 20 Mei 2018
KONSEKUENSI SEORANG PELAYAN
Efesus 4:1-16
Kalau Tuhan Yesus memberi suatu tugas untuk dikerjakan pasti Dia juga mengaruniakan jabatan untuk melakukan tugas tersebut. Bila Tuhan Yesus memberi tugas untuk menuai, Dia pun memberi jabatan untuk melakukan tugas tersebut. Jabatan secara umum adalah penuai. Secara detail dijelaskan jabatan yang dikaruniakan Tuhan Yesus itu adalah rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru yang diberikan dengan tujuan memperlengkapi orang kudus dalam melayani untuk membangun gereja Tuhan. Dalam hal ini perlu kita pegang kebenaran, bahwa Allah selalu konsisten memilih dan memakai manusia untuk melaksanakan tugas penuaian. Allah tidak terganggu bila penyandang jabatan yang dikaruniakannya itu banyak yang jatuh dan tidak setia. Allah akan tetap pegang kendali dalam membangun kerajaan-Nya. Dia tidak akan pernah berhenti memanggil dan memilih serta memakai pelayan untuk meluaskan kerajaan-Nya. Melakukan pelayanan adalah kesempatan dan kehormatan yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya.
Walaupun demikian para pelayan pekerjaan Tuhan mustinya sadar bahwa dia menerima jabatan dan tugas yang beresiko. Beresiko dalam pengertian harus bersedia menerima konsekuensi-konsekuensi jabatan dan pelayanan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Artinya hamba-hamba atau pelayan Tuhan jangan hanya bangga dengan kepercayaan dan kehormatan yang diberikan Allah. Para pelayan Tuhan harus juga siap menanggung dan memperjuangkan segala konsekusensi yang menempel kepada kepercayaan dan kehormatan tersebut.
Konsekuaensi yang paling indah dalam pelayanan adalah konsistensi dalam melakukan pelayanan. Konsistensi dapat dialami hanya bila memiliki keyakinan yang kuat. “Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Yesus Kritsus Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku” (1 Timotius 1:12). Dan juga setiap pelayan Tuhan hendaklah terbuka untuk karunia Roh (Efesus 4:8-12). Tidak ada pelayan Tuhan yang tidak membutuhkan Roh. Karena talenta saja belum cukup. Kemampuan manusia sangat terbatas, kecerdasan dan kemampuan yang diperoleh melalui belajar tekun juga kurang memadai. Jadi tidak boleh tidak, semua pelayan Tuhan membutuhkan karunia Roh sebab itu harus terbuka kepada karunia Roh. Allah memberi karunia kepada hamba-hamba-Nya yang betul-betul dapadt dipercaya. Bila Allah sudah memberikan karunia Roh kepada hamba-hamba-Nya ada sesuatu yang merupakan janji tergenapi yaitu segala sesuatu yang terjadi kepada hamba-Nya akan mendatangkan kebaikan.
- M1 – Menerima : Terima firman Allah sebagai fakta dan kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Ijinkan Firman menyentuh hati saudara.
- M3 – Melakukan : jadilah penuai yang melayani
- M4 – Membagikan : Sharingkan indahnya hidup melayani.