Selasa 15 Mei 2018
MUJIZAT ITU NYATA
Kisah Para Rasul 9:32-43
Dalam pelayanan pekabaran Injil oleh para rasul ditandai dengan berbagai tanda mujizat. Mujizat terjadi ditengah masyarakat dalamkehidupan nyata. Bukan dalam sebuah acara massa seperti kebaktian kebangunan rohani. Dan mujizat selalu berhubungan dengan pemberitaan Injil. Ketika Petrus memberitakan Injil di Lida ditandai dengan mujizat kesembuhan Eneas yang menderita lumpuh selama delapan tahun. Mujizat itu menjadikan penduduk Lida dan Saron banyak yang mengambil keputusan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tentu tidak semua orang percaya karena mujizat, bahkan lebih banyak orang percaya kepada Yesus karena mendengar pemberitaan Injil daripada karena menyaksikan mujizat.
Walaupun demikian kita harus mengakui bahwa dunia tetap membutuhkan mujizat. Tuhan Yesus melakukan mujizat untuk menolong bukan untuk menarik perhatian agar orang mempercayai-Nya. Dan ketika Petrus memberitakan Injil di Yope mujizat kebangkitan Tabita dari kematian terjadi. Tabita adalah orang yang sudah percaya dan banyak memberi bantuan kepada orang yang berkekurangan. Mereka meminta bantuan Petrus untuk mendoakan agar hidup lagi. Hal itu memberi petunjuk bahwa mereka percaya dalam nama Yesus orang mati bisa hidup lagi. Setelah Petrus berdoa maka Tabita pun hidup. Jadi ada dua fakta mengenai mujizat. Pertama mujizat dinyatakan supaya orang yang belum percaya menjadi percaya. Kedua mujizat dinyatakan karena orang percaya, Yesus berkuasa melakukan. Artinya mujizat masih ada. Mujizat masih ada agar orang belum percaya semakin percaya. Mujizat masih ada karena manusia sepanjang hidup terus membutuhkan pertolongan Allah.
Tetapi bukan mujizat melainkan pemberitaan Injillah yang utama, sedangkan mujizat adalah tanda yang menyertai. Orang percaya diperintahkan untuk memberitakan Injil bukan melakukan mujizat. Tetapi manusia sepanjang sejarah akan selalu membutuhkan Injil dan mujizat. Kenyataannya dimana terjadi penginjilan disitu ada mujizat. Jadi semasih ada pemberitaan Injil dan semasih Firman diwartakan sudah dapat dipastikan mujizat masih ada. Bila kita jujur, mujizat pada gereja masa kini tidaklah seperti mujizat pada gereja mula-mula dalam pelayanan rasul-rasul. Tetapi bukan berarti mujizat tidak nyata. Saudara percaya atau tidak percaya, bagiku kehidupan itu sudah mujizat. Hidup sehat itu mujizat. Hidup beriman itu mujizat. Jadi bagiku “mujizat masih ada dan nyata”.
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai fakta sejarah dan kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Mengapa mujizat nyata dalam pelayanan para rasul?
- M3 – Melakukan : Nikmatilah mujizat Allah setiap hari.
- M4 – Membagikan : Sharingkan bahwa mujizat itu nyata.