Sabtu 12 Mei 2018
KENAIKAN YESUS KE SORGA (RASUL PAULUS)
2 Korintus 12:1-10; Efesus 1:9-11
Rasul Paulus bukan saja meyakini adanya sorga dan Yesus telah naik ke sorga. Rasul Paulus juga mempunyai pengalaman rohani masuk ke sorga yang ke tiga. Rasul Paulus tentu sudah mempunyai dasar pengetahuan dan dasar iman sesuai Firman bahwa sorga itu terdiri dari 3 tingkat :
Tingkat pertama atmosfir yang mengintari bumi dengan dasar firman Tuhan (Daniel 7:13).
Tingkat kedua, tempat bintang-bintang dasar firman Tuhan-nya adalah Kejadian 1:14-18.
Sedangkan tingkat yang ketiga adalah kediaman dan rumah orang percaya yang sudah meninggal yang disebut firdaus, dasar firman Tuhan-nya adalah Lukas 23:43, Wahyu 2:7 pengalaman spiritual rasul Paulus ini 14 tahun sebelum kesaksiannya. Berdasarkan hitungan waktu diperkirakan pengalaman spiritual rasul Paulus ketika dia berada di Arab pada awal pertobatannya selama tiga tahun (Galatia 1:13).
Rasul Paulus bertobat setelah pertemuannya dengan Yesus saat dia sedang menganiaya pengikut Kristus. Setelah pertobatannya rasul Paulus meninggalkan semua kegiatan agamanya. Kegiatan agama yang mengatas namakan Allah menganiaya dan menangkapi pengikut Kristus. Tentu saja pertemuannya dengan Yesus mengubah hidupnya secara radikal. Rasul Paulus yang pada awalnya menganggap Yesus sudah mati tentu saja sangat bingung menyaksikan kenyataan bahwa Yesus betul-betul hidup. Hal itu sekaligus meyakinkannya, Yesus yang bangkit dari kematian itu telah naik ke sorga. Untuk menyempurnakan imannya kepada Yesus Paulus memilih menarik diri untuk hidup bersama Yesus. Dia pergi menyendiri ke Arab. Tentu ada banyak pengalaman spiritualnya dengan Yesus di Arab selama tiga tahun. Salah satunya adalah Paulus diangkat ke sorga tingkat yang ke tiga.
Rasul Paulus menyaksikan pengalaman spiritualnya bukanlah untuk membanggakan. Sebelumnya Paulus sudah menjelaskan bahwa yang membanggakan dirinya bukanlah pengalaman spiritualnya. Sebab yang membanggakan dirinya adalah penderitaannya dalam pelayanan pemberitaan Injil. Rasul Paulus juga tidak bermegah atas keberhasilannya dalam memberitakan Injil tetapi dia bermegah atas kelemahannya. Rasul Paulus menahan diri menyaksikan mujizat-mujizat yang menandai pemberitaan Injil.
Paulus bahkan mengakui bahwa dia sakit adalah seijin Allah agar dia jangan sombong. Sangat jelas bahwa pengalaman spiritual naik ke sorga bertemu Yesus bagi rasul Paulus bukanlah sesuatu yang perlu dibanggakan tetapi justru perlu dijadikan untuk merendahkan diri.
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai fakta dan kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Apa yang dibanggakan dan dimegahkan rasul Paulus dalam pelayanan.
- M3 – Melakukan : Tinggikan Yesus rendahkan diri.
- M4 – Membagikan : Sharingkan pengalaman spiritual saudara.