Sabtu 05 Mei 2018
ROTI SORGAWI
Kisah Para Rasul 16:1-36
Rasul Paulus mengingatkan umat Allah Perjanjian Baru agar jangan mengikuti umat Allah Perjanjian Lama (1 Korintus 10:10). Artinya bila tertimpa kesulitan jangan cepat-cepat menuduh Allah tidak peduli. Sikap yang tepat adalah menyerahkan diri dengan rendah hati, dan mohon pertolongan Tuhan dalam menghadapi kesulitan tersebut. Dan tetaplah percaya bahwa Allah akan bertindak untuk kebaikan umat-Nya. Untuk ketiga kalinya umat itu bersungut-sungut setelah keluar dari Mesir. Setiap bersungut-sungut Allah menolong, lama-lama umat itu menjadikan sungut-sungut menjadi senjata memaksa Allah. Sungut-sungut seakan-akan menjadi doa umat itu. Tetapi sungut-sungutlah yang membuat pengembaraan mereka berkepanjangan.
Hal itu memberi pelajaran “bukan sungut-sungut tetapi doa”. Selama umat itu suka bersungut-sungut berarti belum layak memasuki negeri Perjanjian. Sungut-sungut bukan saja membuat pengembaraan berkepanjangan tetapi merusak citra mereka sebagai umat Allah. Manna yang diturunkan Allah sebagai roti sorgawi untuk menu harian mereka bukanlah jawaban Allah atas sungut-sungut umat Allah, tetapi bukti kesetiaan Allah kepada umat-Nya. Sungut-sungut tidak akan pernah menjadi suatu yang baik membangun hubungan dengan Allah. Sepanjang sejarah umat Allah sungut-sungut akan selalu merusak. Sebab itu berhentilah bersungut-sungut. Sabarlah menanti waktu Tuhan.
Manna atau roti yang turun dari sorga, turun setiap pagi selama 40 tahun menjadi makanan sehari-hari. Manna berhenti setelah umat Allah Perjanjian Lama itu tiba di Kanaan. Manna hanya dapat dipungut untuk kebutuhan sehari. Allah mengarahkan umat-Nya agar memahami kenyataan bahwa hidup umat-Nya setiap hari bergantung kepada Allah. Tuhan Yesus juga mengajar umat Perjanjian Baru berdoa “berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11). Lagi pula banyak peristiwa yang dialami umat Allah Perjanjian Lama yang menjadi gambaran yang akan dilakukan umat Allah Perjanjian Baru. Umat Allah memang tidak lagi melihat dengan kasat mata manna turun dari sorga setiap hari menjadi makanan jasmani sehari-hari. Tetapi Allah menyediakan santapan harian setiap hari yaitu “manna sorgawi” firman Tuhan yang harus dimakan setiap hari sebagai makanan rohani.
Para penuai adalah umat Allah Perjanjian Baru yang hidup dalam dunia kompetitif yang sangat menyibukkan. Hal itu perlu dijadikan sebagai tantangan untuk mengisi kerohanian dengan nutrisi rohani setiap hari yaitu firman Allah.
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai fakta dan kebenaran mutlak.
- M2 – Merenungkan : Mengapa Petrus gagal fokus?
- M3 – Melakukan : Tetaplah Yesus menjadi fokus dan teladan hidupmu.
- M4 – Membagikan : Sharingkan cara-cara agar tetap fokus kepada Tujuan dan firman-Nya.